JABARSATU.COM – Sanggar Seni Bandoengmooi menerima siswa/siswi Praktek Kerja Lapangan (PKL) dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 10 Bandung. Kegiatan berlangsung selama 3 bulan, mulai tanggal 24 Juli 2023 sampai oktober 2023 di lakukan di sekretariat atau sanggar seni Bandoengmooi Jl. Babakan Loa RT 02 RW 07 Kel.Pasirkali Kec. Cimahi Utara Kota Cimahi.
Programer, sekaligus Pembina sanggar seni Bandoengmooi, Hermana HMT mengatakan, PKL ini merupakan kegiatan tahunan Bandoengmooi dalam menjalin kerjasama dengan lembaga yang bergerak dibidang kebudayaan diantaranya dengan SMKN 10 Bandung.
“Kerjasama ini memberi peluang bagi peserta didik dari sebuah lembaga pendidikan kebudayaan untuk menimba pengalaman, menyerap/mentransper pengetahuan, dan mengenal metode pengengembangan soft skill dan hard skill yang dilakukan di Bandoengmooi yang mungkin tidak didapkan ditempat mereka menimba ilmu,” ujar Hermana dalan keterangan persnya, Rabu (9/8/23).
Dari kegiatan yang dilakukan selama 3 bulan diharapkan peserta PKL bisa lebih memahami potensi dirinya, mengenal dunia dari luar institusinya dan menjajaki masuk keranah industri kreatif sebagai bekal melanjutkan studinya atau persiapan memasuki dunia kerja.
“Kegiatan PKL atau pemagangan di Bandoengmooi adalah bagian dari pengabdian kami pada masyarakat dalam upaya pemajuan kebudayaan daerah dan pelakunya. Kami mencintai seni Longser teater tradisional Jawa Barat dan terbilang lama bergelut dibidang itu, serta secara tidak langsung punya tugas dari pendahulu untuk melakukan pewarisan kebudayaan daerah khusunya seni Longser pada generasi berikutnya,” jelas Hermana.
Menurunya, untuk itu sanggar seni Bandoengmooi yang berada dibawah naungan Yayasan Kebudayaan Bandoeng Mooi senantiasa melakukan pelatihan seni Longser secara gratis bagi para remaja yang tertarik menganal seni Longser.
“Mereka yang mengikuti pelatihan dan melakukan pemagangan tidak dipungut biaya dan tidak dipaksakan agar kelak menjadi seniman Longser. Tapi dari pelatihan dan pemagangan itu diharapkan bisa membentuk jati dirinya sebagai bekal dalam menjalankan kehidupannya, baik sebagai individu dan anggota masyarakat yang bergerak diluar kesenian ataupun sebagai pelaku seni,” ungkapnya.
Adapun konsep utama PKL dan pemagangan di Bandoengmooi meliputi 3 aspek, diantaranya; mengasah spiritual, peningkatan penguasaan skill, dan memberi pengalaman dalam menunjukan kemampunya berhubungan dengan industri kreatif atau produksi seni terutama seni Longser.
“Untuk itu kami siapkan kerangka kerja PKL dan pemagangan yang didalamnya melingkupi diagnotik non kognetif dan dianogtik kognetif. Sehingga kami sedikitnya tahu kondisi psikologi, emosi, sosial dan melihat kelebihan juga kelemahan penguasaan skill peserta yang melakukan PKL dan pemagangan,” tandasnya.
Hermana pun berharap, setelah melakukan PKL dan pemagangan mereka punya paradigma baru atau adanya perubagan paradigma pada tiap individu dalam memetakan dirinya di dunia kesenian atau kehudupannya.
“Intinya melalui proses bersama, mereka didorong dapat meningkatkan daya intelegensinya, sehingga membetuk sikap hidup dalam berkesenian atau pergaulan hidupnya dikemudian hari,” pungkasnya.*(JBS)