Bravo, Pers Indonesia
“Selamat Hari Pers Nasional ke-79,” ucapan Presiden Prabowo Subianto kepada seluruh insan pers Indonesia. Penghargaan tertinggi yang selalu dikumandangkan.
Narasi indah yang senantiasa membingkai harapan berkelanjutan. Penulis menjadi bagian dari aksi pers sebagai agen perubahan. Tak perlu sebutan barisan Bodrex yang dapat memicu persepsi minor. Meminimalkan peran pers, yang membuat hati ini menangis.
Presiden menilai Pers sebagai pilar penting dalam kehidupan berdemokrasi. Dimaklumi, pers tengah menghadapi tantangan yang kian kompleks. “Pers hendaknya profesional dan berintegritas,” kata Presiden.
Pers sebagai pilar demokrasi, setelah Trias Politica. Pers yang senantiasa membuka jendela dunia. Pers sebagai jembatan emas peradaban dunia. Mendekatkan pilar globalisasi sebagai pertukaran pandangan dunia, teknologi, dan transportasi. Pers yang berkomitmen atas prestasi dan reputasi figur.
Betapa pun potensi dampak positif dan negatif, terlalu naif mengangkat frasa barisan _bodrex_ . Atau sekadar sebutan WTS (wartawan tanpa suratkabar -pen) pada era media cetak. Cuma secuil dari gelombang besar kekuatan pers.
Hari Pers Nasional (HPN) yang diperingati setiap 09 Februari, kemarin — hendaknya menjadi momen solidaritas barisan jurnalis. Bravo, Pers Indonesia.
@ iW