Home Bandung Kasus Lexus berpelat RI-36 Kenapa demikian?

Kasus Lexus berpelat RI-36 Kenapa demikian?

285
0

Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, mengakui mobil Lexus berpelat RI-36 yang viral di media sosial adalah miliknya.

Raffi Ahmad membeberkan kronologi kejadian viral yang kemudian mengesankan patwal yang mengawalnya bertindak arogan.

Walaupun patwal bertugas mengurai kemacetan, gestur dan intonasi harus tetap humanis agar tidak menimbulkan kesan arogansi. Teguran dan permintaan maaf dari pihak kepolisian adalah langkah yang tepat untuk evaluasi ke depan.

Kasus ini  viral itu terjadi pada Rabu, 8 Januari 2025, sekitar pukul 16.30 WIB di Jalan Sudirman. Berikut kronologi kejadian dalam keterangan tertulis yang disampaikan Raffi Ahmad.

•Saat kejadian, di depan rangkaian, terdapat taksi Alphard berwarna hitam.

•Di depan taksi tersebut ada truk berhenti, sehingga taksi mengambil jalur sebelah kanan dan hampir menyerempet mobil di jalur tersebut.

•Pengemudi taksi dan mobil tersebut kemudian membuka jendela dan saling adu argumen.

•Petugas patwal yang melihat hal tersebut, khawatir akan menimbulkan kemacetan karena lalu lintas yang sedang lumayan padat, langsung menegur pengemudi taksi dengan mengatakan “Sudah, Maju, pak” dengan gestur yang terlihat di video.

Baca juga:

Raffi Ahmad Mengaku Tak Berada di Mobil RI 36 Saat Heboh Dikawal Patwal

Raffi Ahmad Akui Mobil RI-36 Miliknya “Bahwa benar adanya mobil tersebut kendaraan yang saya gunakan, namun pada saat kejadian, saya sedang tidak berada di dalam mobil karena pada saat itu mobil berpelat RI-36 sedang dalam posisi menjemput saya untuk menuju agenda rapat selanjutnya,” imbuhnya.

Polisi Minta Maaf

Sebelumnya, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menyampaikan permintaan maaf terkait kejadian ini. Ia memastikan anggota patwal tersebut telah disanksi berupa teguran.

“Saat ini anggota sudah dilakukan pemanggilan dan klarifikasi terkait kejadian tersebut serta diberikan sanksi teguran untuk lebih humanis pada saat melaksanakan giat pengawalan,” ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman, dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (11/1/2025).

Latif menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut. Hal ini, kata dia, akan menjadi bahan evaluasi ke depan.

“Ditlantas Polda Metro Jaya meminta maaf apabila sikap gestur yang dilakukan oleh anggota dianggap tidak layak/arogan akan menjadi bahan evaluasi untuk giat pengawalan selanjutnya,” ujarnya.

Klarifikasi Posisi Raffi Ahmad

•Raffi Ahmad menyatakan bahwa ia tidak berada di mobil saat kejadian. Pernyataan ini penting untuk menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan patwal bukan atas perintah langsung darinya.

•Namun, sebagai pemilik kendaraan dengan pelat RI-36, Raffi tetap memiliki tanggung jawab moral terhadap penggunaan mobil tersebut.

Tidak Ada Unsur Arogansi

•Dalam video yang viral, patwal terlihat memberikan gestur untuk mengurai kemacetan, yang oleh beberapa pihak dianggap arogan.

•Jika memang tidak ada tindakan yang berlebihan atau kasar, pernyataan ini perlu didukung dengan bukti seperti rekaman utuh atau saksi di lokasi untuk menepis kesalahpahaman.

Akhirnya Evaluasi Sikap Patwal

•Walaupun patwal bertugas mengurai kemacetan, gestur dan intonasi harus tetap humanis agar tidak menimbulkan kesan arogansi. Teguran dan permintaan maaf dari pihak kepolisian adalah langkah yang tepat untuk evaluasi ke depan.

Tanggung Jawab Pejabat Publik

•Sebagai figur publik yang memegang jabatan resmi, Raffi Ahmad perlu memastikan bahwa penggunaan fasilitas negara, seperti mobil berpelat khusus, tidak menjadi sorotan negatif.

•Pernyataan yang lebih proaktif seperti komitmen untuk mencegah kejadian serupa di masa depan akan meningkatkan kepercayaan publik.

Kasus ini sebaiknya diarahkan sebagai pembelajaran untuk semua pihak:

Lebih berhati-hati dalam penggunaan fasilitas negara. Patwal: Meningkatkan pendekatan humanis di lapangan.

•Publik: Memahami konteks kejadian sebelum membuat asumsi.

Selama tidak ada unsur pelanggaran hukum, insiden ini bisa ditutup dengan penjelasan transparan dan evaluasi kebijakan. Baiknya apa komentar Anda soal kasus ini (mobil Raffi Ahmad?)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.