“JANGAN belikan saya mobil operasional baru,” kata Dedi Mulyadi. Sinyal merakyat dan kerakyatan Gubernur Jawa Barat Terpilih 2025 – 2030.
Bagi Kang DM, sapaannya — bahwa pemimpin baru tidaklah identik dengan mobil baru. Dengan kata lain, mobil pribadinya sudah cukup untuk menjalankan tugas dinas sehari-hari.
Pesan awal sebagai konduktor pembangunan Jawa Barat lima tahun ke depan. Ikhwal penjabaran dan implementasi melalui kebijakan yang ingin dikayuh. Kang DM hendak fokus pada tata kelola baru pemerintahan dibanding mobil baru. Sistem kinerja baru yang senantiasa ditunggu. Sejalan janji dalam kampanye pemilu yang lalu.
Pesan simpatik yang menandai sikap bijak. Kejaran pemimpin baru tak serta-merta hak terkait sederet fasilitas negara. Semua dimungkinkan dikoreksi untuk lanjut dan tetap berkostum kerakyatan.
Sikap bijak dari prilaku ajeg yang selama ini melekat pada diri seorang Kang DM. Tak perlu diuraikan lebih lanjut. Khalayak sudah memaklumi lewat tapak jejaknya. Kombinasi peran legislatif dan eksekutif yang pernah dilakoni. Peduli dan kerap ingin berbagi rasa, membantu sesama.
Pesan bersahaja yang senantiasa diapungkan. Ke mana pun dan kapan pun melangkah. Pesan yang mengisyaratkan Program Kerakyatan bakal menjadi keutamaan visi dan misinya sebagai Jabar-1. Bertajuk Jawa Barat Istimewa.
Kang DM menebar semangat kepemimpinan nan merakyat. Bagai hendak membangunkan para kepala daerah dari zona nyaman. Mereka yang diharapkan senantiasa berorientasi pada semangat “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Setidaknya melalui berbagai kebijakan yang populis dan berkelanjutan. Kang DM ingin memastikan, aksi dan semangat itu dari Provinsi Jawa Barat. Cag..!*
by M Rizal Fadillah
Kejutan memang terjadi mungkin seperti yang dijanjikan. Sayangnya itu hanya pengakuan dosa di forum Internasional. Adalah di depan World Government Summit...