PERNYATAAN SIKAP ALIANSI NASIONAL ANTI SYIAH (ANNAS); SOAL ACARA AS SYURO SYIAH DI BANDUNG DAN LAINNYA
Bahwa umat Islam mereaksi kegiatan Syiah khususnya As Syura bukan semata sikap intoleran pada perbedaan akan tetapi melindungi umat Islam dari berbagai bentuk penyesatan dan penyerangan langsung atau tidak langsung terhadap Rosulullah SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Bahwa acara As Syura yang dibungkus dengan Haul Imam Husein adalah ritual Syiah yang sesungguhnya berdimensi ganda yaitu kesedihan atas peristiwa yang menimpa cucu Rosulullah SAW serta cercaan pada pembunuh Husein Ra yang dikaitkan dengan fitnah kepada Khalifah Abu Bakar Shiddiq Ra, Umar bin Khattab Ra dan Usman bin Affan Ra.
Bahwa Syiah di Indonesia sebagaimana pandangan MUI harus diwaspadai akan penyimpangannya. MUI telah memfatwakan sesat dan Haram atas substansi ajaran Syiah. Begitu juga dengan pandangan atau fatwa organisasi-organisasi keagamaan di Indonesia.
Penyerangan pada istri Nabi dan para Shahabat jelas merupakan Penodaan Agama yang diancam delik Pasal 156a KUHP.
Bahwa Syiah yang berbasis pada ritual bid’ah dan berideologi Imamah bukan hanya berbahaya bagi akidah umat Islam tetapi juga sangat mengancam NKRI. Ideologi imamah merongrong bahkan menyerang dan bertentangan dengan ideologi Pancasila. Syiah di Indonesia pada kenyataannya dikendalikan oleh Negara Iran.
Bahwa khusus acara “Haul Imam Husein” pada Rabu 17 Juli 2024 yang diprotes umat Islam itu diselenggarakan di tempat umum Grand Ball Room La Gardena Kopo Square Grand Ball Room La Gardena Kabupaten Bandung bukan di Sekretariat Syiah. Penggunaan fasilitas umum sebagai “persembunyian” kegiatan berbahaya layak untuk diprotes.
Bahwa protes organisasi Syiah “Ahlul Bait Indonesia” dinilai berlebihan, tidak peduli pada kestabilan lingkungan, serta termasuk kategori pembelaan pada penyebaran faham sesat dan menyesatkan. Karenanya berbagai instansi patut mewaspadai akan karakter bohong “taqiyah” pendukung Syiah.
Atas dasar hal tersebut maka Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) dengan ini menyatakan sikap sebagai berikut :
Pertama, mendukung berbagai aksi umat Islam terhadap kegiatan Syiah yang dikoordinasi oleh ABI maupun IJABI karena kegiatan Syiah tersebut membahayakan akidah, ideologi Pancasila dan NKRI.
Kedua, mengecam argumen ABI dalam Pernyataan Sikapnya yang memutarbalikkan makna toleransi dengan membiarkan atau memproteksi program penyesatan melalui isu kemajemukan. Perbuatan munkar harus dicegah dan ditindak.
Ketiga, menolak perkembangan Syiah di Indonesia. Masyarakat muslim Indonesia berfaham Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Membesarkan faham Syiah yang dikendalikan oleh Negara Iran akan menjadi konflik besar yang dipastikan menggoyahkan sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa.
Keempat, mendesak agar Pemerintah membubarkan ABI dan IJABI apabila kedua organisasi ini terus bergerilya mengembangkan Syiah dengan menggerus keyakinan umat Islam Indonesia yang konsisten bersandar kepada Al Qur’an dan Sunnah.
Kelima, mengajak masyarakat dan pemerintah untuk mendalami dan memahami Syiah sebagai gerakan kompleks yang bukan semata ritual atau spiritual, akan tetapi Syiah adalah gerakan politik yang mengarah pada penguasaan negara saat dirinya telah merasa kuat.
Demikian Pernyataan Sikap ANNAS Pusat ini dibuat agar seluruh elemen masyarakat dapat lebih terbuka dan tidak terkecoh dengan isu toleransi, kemajemukan atau lainnya yang di balik isu Syiah tersebut tersembunyi misi jahat untuk merusak akidah dan NKRI.
Wabillahit taufik wal hidayah, nashrun minallah wa fathun qoriib.
Bandung, 16 Muharram 1446 H/ 22 Juli 2024 M
ALIANSI NASIONAL ANTI SYIAH (ANNAS) PUSAT
K.H. ATHIAN ALI M DA’I, Lc., M.A.
Ketua Umum