JABARSATU.COM — Isu anti perundungan terus digaungkan dan disosialisasikan. Di Bekasi geeakan ini di dilakukan di kalangan pelajar. Adalah pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) menjadi wadah bagi sekolah untuk membina dan memberi pemahaman kepada siswa baruna terkait tindakan-tindakan yang tidak baik, utamanya perundungan.
Hal ini dilakukan di SMAN 8 Kota Bekasi yang dikepalai oleh Madasar Susanto, S.Pd., M.Pd., (Kepala SMAN 8 Kota Bekasi), dalam kegiatan MPLS-nya juga menyisipkan materi tentang anti perundungan baik disampaikan oleh Staf Kesiswaan Wahyu Hastuti, S.Pd., maupun Ketua OSIS SMAN 8 Kota Bekasi, Bunga Violet dari kelas XII A dan semua menjelaskan bahwa siswa baru yang mengikuti MPLS sebanyak 396 orang dimana hal penting ini menjadi sangat penting.
Demo Ekstrakulikuler SMAN 8 Bekasi/ist
“Pra MPLS itu dilaksanakan hari Sabtu. Kalau MPLS nya dari hari Senin 15 Juli hingga Rabu 17 Juli 2024. Dimulai dari pukul 07.00 sampai pukul 12.00 WIB setiap harinya. Perbedaan dengan tahun sebelumnya itu dari segi pemateri dari luar sekolah,” kata Wahyu, di SMAN 8 Kota Bekasi, Jalan Irigasi No 1, Kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Selasa (16/7/2024).
Materi lainnya, yakni mengenai Wawasan Wiyata Mandala dan belajar efektif, sosialisasi tata tertib sekolah. Selain di dalam MPLS, Anti perundungan disampaikan sesering mungkin. Seperti pada saat upacara, saat pembelajaran dan sebagainya.
MPLS SMAN 8 Kota Bekasi pengetahuan anti perundungan sangat penting dipahami oleh siswa.
“Kalau panitia itu yang dilibatkan sudah pasti dari guru. Dari guru utamanya adalah bidang kesiswaan beserta stafnya.”
“Untuk mengisi materi juga termasuk dari guru sesuai bidangnya masing-masing. Misalnya tentang kedisiplinan dan nasionalisme dari guru PKN. Lalu tentang belajar efektif dari bidang kurikulum,” ungkap Wahyu.
Wahyu berharap siswa baru merasa nyaman selama berada di sekolah khususnya saat proses pembelajaran atau KBM (kegiatan belajar mengajar). Karena kalau siswa sudah nyaman, belajar akan lebih fokus.”
Materi yang disampaikan dalam MPLS pun bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti tata tertib, kedisiplinan dan sebagainya.
MPLS SMAN 8 Kota Bekasi dilaksanakan selama tiga hari 15-17 Juli 2024, sesuai arahan Disdik Jabar dan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III
“Biasanya dari luar itu kan dari Babin TNI, anti narkobanya dari Polisi dan sekarang penambahannya itu tentang anti bullying dari KPAI,” ungkap Wahyu.
Ketua OSIS SMAN 8 Kota Bekasi, Bunga Violet
Sementara Ketua OSIS SMAN 8 Kota Bekasi, Bunga Violet dari kelas XII A, menjelaskan bahwa pada hari pertama MPLS ada perkenalan organisasi yang ada di sekolah, yakni OSIS dan MPK.
“Sesudah itu ada ice breaking. Untuk mencairkan suasana dan agar makin bonding sama siswa barunya, bahwa kakak kelas disini ternyata seru tanpa senioritas dan mudah berkomunikasi,” kata Bunga.
Kemudian setelah kegiatan tadi para siswa dilatih baris berbaris di lapangan. Lalu di aula diberikan materi tentang narkoba, tata krama dan tata tertib.
Kemudian pada hari selanjutnya, lebih banyak pemberian materi di aula oleh Bapak Ibu Guru. Seperti tentang Kebhinekaan, Kurikulum Merdeka dan materi-materi dasar lainnya.
Sedangkan pengenalan dari OSIS dan MPK, para kakak kelas mengajak siswa barunya untuk aktif dalam berorganisasi namun tetap pada batasan sesuai arahan Kurikulum Merdeka.
“Kemudian diberikan pemahaman tentang Pembelajaran Berbasis Projek.”
“Dan di hari terakhir ada Demo Ekskul. Siswa baru akan diperlihatkan ekskul-ekskul yang ada di SMAN 8 Bekasi. Ke depannya mereka dapat mengikuti kegiatan ekskul sesuai minatnya dengan berpartisipasi dalam latihan gabungan seluruh ekskul. Latihan gabungan akan dilaksanakan beberapa bulan usai MPLS,” kata Bunga.
Diketahui kegiatan ekskul di SMAN 8 Kota Bandung ada sebanyak 20 ekskul yang dibagi ke dalam bidang olahraga, non-cabang olahraga dan sketsa.
‘Sketsa adalah ekskul yang berhubungan dengan kesenian. Non-cabang olahraga contohnya adalah KIR, Bahasa dan Angkasa. Angkasa pun terbagi ke dalam empat divisi. Dan cabang olahraga contohnya berupa Marching Band dan Paskibra,” kata Bunga.
Masih berkaitan dengan MPLS kata Bunga setiap tahun pemberian materi MPLS tidak selalu sama. Cara penyampaiannya pun berbeda. Apalagi saat Kurikulum Merdeka belum diterapkan, ini menjadi salah satu pembeda dengan tahun sebelumnya dalam MPLS 2024.
“Yang berbedanya antara lain, di tahun 2024 adanya tentang pemberian materi mengenai Kurikulum Merdeka dan Informasi tentang Projek.”
Bisa berjalan baiknya kegiatan MPLS di SMAN 8 Kota Bekasi tisak terlepas dari peran panitia OSIS dan MPK sebanyak 78 orang.
Bunga berharap MPLS dapat berjalan lancar hingga penutupan. Selain itu, siswa baru tidak hanya memahami materi yang diberikan saat MPLS, melainkan mereka terapkan di kehidupan sehari-hari. Dan motivasi yang telah diberikan dapat mereka tuangkan ke dalam bentuk semangat belajar dan dapat bergabung dengan OSIS dan MPK.
“Kami juga ada bantuan dari ekskul PMR karena di kita ada LBB (Latihan Baris Berbaris). Setiap tahun kita selalu ada LBB dan itu saat Pra MPLS. Siswa baru masih belum menggunakan seragam olahraga SMA. Mereka diajarkan upacara yang baik dan benar seperti apa. Gunanya adalah untuk upacara setiap Senin dan apel pagi,” tutup Bunga. (JBS/R)
WUIH, HAKIM MOGOK
by M Rizal Fadillah
Fenomena unik terjadi di akhir masa kepemimpinam Jokowi, ribuan Hakim mogok massal mulai 7-11 Oktober 2024. Solidaritas Hakim Indonesia...