Mantan Menkopolhukam Mahfud MD hadiri pameran lukisan Butet Kartaredjasa bertemakan “Melik Nggendhong Lali” pada Sabtu, 27/4/2024.
Usai mengunjungi pameran lukisan yang digelar seniman sekaligus budayawan
Butet Kartaredjasa, Mahfud Md menyinggung soal pemimpin jahat dan buruk
Hal itu disampaikan Mahfud dalam unggahan di akun Instagram @mohmahfudmd pada Sabtu (27/4).
Dalam unggahan itu, Mahfud menyertakan sejumlah foto saat datang ke pameran.
Dalam salah satu foto yang diunggah, terlihat Mahfud turut didampingi Butet serta Franz Magnis Suseno atau dikenal panggilan Romo Magnis.
“Kemarin sore bersama teman-teman hadir dalam pameran lukisan Butet Kartaredjasa. Kalau dari sudut ilmu hukum, misalnya, saya melihat banyak sekali pesan-pesan tentang kemarahan dari lukisan-lukisan ini terhadap lemahnya penegakan hukum, lemahnya ekspresi sukma hukum di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
“Dalam kehidupan itu ada pemimpin yang jahat, ada pemimpin yang buruk, ada rakyat yang patuh, ada rakyat yang melawan, itulah ekspresi yang tergambar dalam pameran “Melik Nggendhong Lali” mas Butet @masbutet,” kata Mahfud dalam unggahannya.
Mahfud juga menyebut dari sudut pandang ilmu hukum, lukisan yang dipamerkan Butet banyak mengandung pesan kemarahan. Misalnya, kemarahan pada penegakan hukum.
Lebih lanjut, Mahfud menyampaikan lukisan yang dipamerkan Butet itu turut mengandung prinsip-prinsip dalam berpolitik. Selain itu, ada juga pelajaran tentang tata cara hukum.
“Dalam kesenimanan Butet itu ada prinsip-prinsip dalam berpolitik yang harus dilihat sebab akibatnya, dan ada juga pelajaran tentang cara berhukum, itu bisa dilihat dari lukisan-lukisan Butet,” terang Mahfud. (Yoss/jkts)