JABARSATU.COM — Faizal Assegaf secara khusus membentuk Spektrum Oposisi Terpimpin (SPOT) dengan tujuan guna mengawal jalannya pemerintahan baru sesuai cita-cita dan harapan rakyat.
Dalam pembentukan SPOT ini turut dihadiri sejumlah aktivis senior, Ariadi Ahmad, Dr Ishak Rafick dan tokoh politik seperti Refly Harun, seniman dan budayawan juga wartawan senior.
SPOT, kata Faizal dibentuknya barisan oposisi terpimpin ini guna mencegah kondisi nasional yang makin krusial dan berpotensi menyulut situasi destruktif.
“SPOT punya sikap politik untuk berada di luar kekuasaan negara dengan mengambil peran sebagai kelompok oposisi melalui jalur perjuangan intelektual, moralitas dan menolak segala bentuk perilaku politik anarkis,” ungkap Faizal dihadapan media yang berlansung di Gedung ICMI kawasan Jakarta Selatan, Senin (4/3/2024).
Hal yang Penting, Faizal katakan juga bahwa acara di Gedung ini hanya pinjam ruangan dan ICMI secara organisasi tidak terlibat.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, demokrasi yang seharusnya menjadi perekat dan memperkuat tujuan penguatan solidaritas nasional justru menjadi arena pertentangan sesama elemen bangsa yang dimotori parpol maupun tim capres-cawapres.
“Saat ini sudah cukup rakyat dipermainkan dengan deal-deal politik, dengan topeng-topeng palsu pada ujungnya hanya untuk meredam suasana ini dan pada akhirnya sama-sama berbagi kekuasaan,” ungkap Faizal.
Kini proses hingga pasca Pilpres 2024 meninggalkan jejak pertentangan serius antara partai politik, para kandidat capres-cawapres serta reaksi kemarahan dari berbagai kekuatan politik, urai Faizal. Hal tersebut menurut Faizal harus mendapatkan respons yang konstruktif serta pentingnya menghindari kebuntuan dalam berdemokrasi.
Agar proses pemilu tidak berujung menggiring rakyat yang berakibat pada ancaman pelemahan persatuan nasional. SPOT hadir dan mencoba melakukan terobosan. Yakni mendorong pentingnya kesadaran kolektif seluruh elemen rakyat untuk bersatu mengawal proses pemilu yang jujur, adil, dan transparan.
Lalu, mendukung penggunaan saluran konstitusi di DPR melalui hak angket untuk membuka secara terang dan sejujur-jujurnya tentang dugaan kecurangan pemilu. Faizal mengatakan forum ini terbuka untuk siapa pun yang memiliki pandangan yang sama atas hasil Pemilu 2024 yang baru akan diumumkan KPU 20 Maret mendatang.
“SPOT, dipastikan akan menggunakan cara intelektual, anti-kekerasan untuk melawan kekuasaan siapa pun dia, yang bertindak semena-mena dengan segala pertunjukan yang tidak sesuai dengan rasa keadilan, kami akan berdiri di sana untuk lakukan perlawanan,” ujar aktivis Proress 98 yang dikenal vokal mengkritisi penguasa ini.
“Kami menolak massa yang anarkis, penggunaan pikiran yang destruktif. Tapi kami percaya, walaupun kecil, cara-cara kami secara pertanggungjawaban intelektual yang visioner,” pungkas Faizal.(JBS/JANG)
Oleh : Memet Hakim, Pengamat Sosial
Nama Bambang Tri Mulyono, seorang waktawan investigasi, pertama kali mencuat pada 2014. Kala itu, dia menulis buku ‘Jokowi Undercover’....