OLEH Agung Marsudi
Duri Institute
BACA! Dan bacalah dengan seksama. Karena hari Rabu, 14 Februari 2024 tepat pada hari pencoblosan pemilu adalah hari valentin.
Silakan dibuka dengan seksama pada kalender Februari 2024. Enam hari sebelum tanggal pencoblosan, tanggal 8,9,10, 11 adalah tanggal merah, Isra’ Mi’raj, Cuti Bersama, Tahun Baru Imlek, dan hari Minggu. Hari kerja efektif hanya Senin, Selasa, tanggal 12 dan 13, orang-orang menyebutnya hari kejepit nasional, karena dari tanggal 8,9,10,11 tanggal merah atau libur.
Bagi para pegawai, karyawan, atau buruh yang mengambil cuti 2 hari saja pada tanggal 12 dan 13, maka akan menikmati liburan panjang (panjang sekali).
Situasi seperti ini, secara psikologis akan mempengaruhi ‘kehadiran’ orang-orang untuk datang ke TPS, sebab di hari pencoblosan 14 Februari, juga ditetapkan sebagai hari libur.
Hujan di bulan Februari, boleh jadi akan mengantarkan pemilu 2024 menjadi pemilu yang paling dikenang, karena bertepatan dengan hari berbagi kasih sayang.
Hujan di bulan Februari, boleh jadi akan mengantarkan pemilu 2024 menjadi pemilu paling pesta pora. Hari pesta demokrasi, bertemu dengan hari pesta anak-anak muda.
Dunia usaha tak akan tutup mata, dengan skenario apa yang akan dimainkan tim pemenangan para kandidat capres cawapres pada momen liburan, ‘gerilya apa’, hanya mereka yang tahu.
Menurut Burhanudin Muhtadi, musim pemilu merupakan musim panen uang (season of money) bagi sebagian masyarakat. Liburan, berarti ‘hari uang’. Liburan keluar uang, atau mencoblos berpeluang ‘dapat uang’.
“Waspada!” Walau sedikit pasti ada!”. Kata opung, “hepeng do na mangatur negara on!”
Solo, 9 Desember 2023