Tekat Anies dan Rakyat,
Perubahan Revolusioner…”
by Faizal Assegaf (kritikus)
Gelombang perlawanan atas ketidakadilan terus disuarakan Anies Baswedan dan elemen gerakan perubahan. Hari demi hari, makin terkonsolidasi secara masif dalam solidaritas kebhinekaan.
Tak heran, berbagai momen di sejumlah daerah, ribuan rakyat menyambut antusias. Anies hadir bukan hanya sebatas Capres, tapi sosok pemimpin yang dirindukan dengan penuh harapan.
Spirit perubahan memantik kesadaran kolektif rakyat. Jejaring sosial di semua level, saling terhubung dan bersinerji. Sementara di lingkaran Istana, Prabowo dan Ganjar asyik berebut restu Jokowi.
Realitas itu semakin memperjelas, rakyat butuh keadilan dalam bernegara. Bukan melanjutkan praktek kekuasaan yang curang, korup dan bobrok. Wajar akselerasi perlawanan rakyat kian terbangun.
Prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat, menjadi tuntutan serius. Bergulir dan menjadi kekuatan partisipasi rakyat secara suka rela. Fenomena itu muncul secara natural. Dipicu oleh segala rupa ketimpangan sosial, ekonomi dan sebagainya.
Suara perubahan revolusioner kencang digelorakan. Memompa semangat kaum muda bangkit. Dari kota hingga ke desa-desa, rakyat merekatkan kemauan bersama untuk mengakhiri kezaliman.
Dinamika kekinian tengah memasuki arena demokrasi yang sangat genting dan krusial. Realitas itu menyulut kepanikan rezim Jokowi dan loyalisnya. Sadar telah bertindak semena-mena dalam bernegara.
Inilah pertarungan politik paling sengit. Melawan kejahatan korupsi, perampokan sumber kekayaan alam dan aneka penipuan berkedok legitimasi demokrasi. Harus segera dihentikan!
Rakyat bersatu, perubahan terwujud.***