Setahun Tanpa Mukti-Mukti
JABARSATU.COM — Sejak wafatnya Mukti-Mukti setahun lalu, tepatnya 15 Agustus 2022, sahabat dan para Pemusik Balada khususnya Kota Bandung, masih merasakan kehilangan yang tiada tara.
Tentu saja, Karena Mukti-Mukti adalah pemusik balada yang banyak menginspirasi mereka, terutama musisi muda. Akbar misalnya, mengaku sangat terpacu oleh sosok Mukti-Mukti Karena ia banyak dinasehati bukan hanya bermusik tapi juga soal kemanusiaan.
Untuk itu, sekelompok musisi anak muda yang dimotori Kalis, menggelar konser musik cinta Mukti-Mukti di Kafe Layaran Bojongkacor Bandung, semalam (15 Agustus 2023 ).
Hadir pada kesempatan itu, sejumlah sahabatnya seperti Sapei Rusin, Priston, Ajeng Kesuma, Reita Ariyanti, Mufid, Trisno, Bah Dony, Amy Kurniawan, Indri, Yuvik dll.
Tak ketinggalan Istri mendiang dan anak-anaknya, kakak serta adiknya.
Malam yang khidmat, diselimuti angin malam, terus bergulir nada-nada sendu, geram, amarah Dan air mata dari syair lagu lagu Mukti. Sejumlah penonton yang notabene anak anak muda menikmati sajian musik hingga larut tengah malam.
Sosok Mukti
Hidayat Mukti alias Mukti Mukti, berkarier dari 1980 hingga slmeninggal dunia Senin setahun lalu di usia 55 tahun.
Mukti Mukti kerap mengangkat tema kemanusiaan dan lingkungan
Lagu *Menitip Mati* misalnya adalah lagu yang melatari beberapa gerakan buruh serta demonstrasi. Lagu ini menjadi hits kawan-kawan demonstran dan mahasiswa.
Lagu-lagu Mukti Mukti selalu menyiratkan pesan-pesan yang optimis.
Simak saja lagu Menitip Mati ini:
Kita yang masih bertahan
Berdiri menatap matahari
Menitip mati
Melumat sepi
Esok hari revolusi.
(Matdon/JBS)