JABARSATU.COM — Hasil survey singkat (5 hari) di pollingkita.com dari 7 calon Gubernur Jabar 3 kader partai 4 non partai. Total responden ada 535 responden. Survey ini merupakan survey kedua.
Hasil yang tertinggi diperoleh Rizal Fadilah SH, seorang advokat, aktivis dan tokoh muhamadiyah, non partai dimana sebelumnya ada diperingkat ke-3. Jadi ada kenaikan peringkat dari ke-3 menjadi pertama. Memang Rizal Fadilah potensial jadi Jabar 1, rekam jejaknya teruji. Networknya yg luas sangat membantu.
Di peringkat kedua adalah Dr. Hj. Netty Prasetiyani Heryawan, M.Si. , anggota DPR dari PKS, cendekiawan dan aktivis, istri mantan Gubernur Jabar. dimana pada survey sebelumnya berada di peringkat pertama. Ada penurunan peringkat dari peringkat pertama menjadi ke-2. Netty juga potensial karena basis massa nya kuat di Jabar.
Diperingkat ke-3 ada Ridwan Kamil, Gubernur Jabar & Kader Golkar dari peringkat 6 menjadi pringkat ke-3. Walau namanya sangat harum saat menjadi walikota Bandung, tapi entah kenapa meredup saat menjadi Gubernur.
Hasil selengkapnya sbb.;
1. Rizal Fadillah SH , Advokat,
14.0% –> 54.4 % suara
2. Dr. Netty Aher MSi, PKS,
42.3% –> 21.7 % suara
3. Ridwan Kamil, Gubernur Jabar,
Kader Golkar, 3.0% –> 9.2 % suara
4. KH Cecep A. Halim, Ulama,
20.5% –> 5.8% suara
5. Letjen Purn Yayat Sudradjat,
DHD 45, 3.6 %
6. Robby Win Kadir, Purn TNI AD,
0.8% –> 2.8% suara
7. Iwan Bule, purn polisi, Ex Kapolda,
PSSI, 1.5% –> 2.6 % suara
Ada pergeseran suara yang menarik disimak yakni Rizal Fadilah yang masuk ke peringkat pertama, mungkin namanya semakin dikenal karena tulisan2 dan orasinya yang kritis, sebagai aktivis. Sedang ibu Netty Aher turun peringkat karena tidak terdengar suaranya, saat situasi negara kita semakin genting keadilan dan genting ekonomi. Netty masih kuat karena basis dukungan dari PKS.
Ridwan Kamil yang saat ini masih menjabat Gubernur Jabar, walau masuk ke peringkat ke-3, tetapi suaranya jauh dibawah. Mungkin ini hasil penilaian responden terhadap kinerja Gubernur Jabar. RK dikenal sangat kooperatif dengan penguasa pusat dan oligarki, pendukung program pusat walau merugikan rakyat kecil.
KH Cecep A.Halim, seorang Ulama yang aktif menolak proyek OBOR jauh sebelum pilpres 2019, tetapi mungkin terakhir kurang terdengar lagi suaranya. Tokoh yang selalu membawa angin segar bagi yang menginginkan perubahan.
Letjen purn Yayat Sudradjat, Ketua DHD 45, mantan Atase Militer di RRC dan Staf Panglima TNI, baru pertama diikutkan dalam polling ini. Beliau 1 angkatan dengan Mayjen purn Robby Win Kadir, dikenal sebagai Panglima Relawan saat pilpres 2019. Masing2 ada diperingkat 5 & 6. Keduanya sama2 aktivis setelah purnawirawan.
Irjenpol purn Iwan Iriawan (Iwan Bule) masuk diurutan terendah walau ada kenaikan suara sedikit. Mungkin responden masih mengingat rekam jejaknya saat jadi Kapolda DKI dan Ketua PSSI.
Dari uraian hasil survey ini, semoga ada manfaatnya dan ada partai yang tertarik dengan tokoh2 non partai tapi memiliki potensi untuk menang untuk diusung. Hanya saja biasanya jika mengusung aktivis, garis perjuangannya benar2 untuk rakyat, bukan materi.
Bandung, 25.06.2023
Memet Hakim
Pengamat Sosial
Ketua Wanhat APIB