JABARSATU.COM — Himtarius (Himpunan Mahasiswa Tata Rias dan Busana) ISBI Bandung kembali menggelar Art Of Costume (AOC) pada 17/01/2023 di Gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI Bandung, Jl. Buah batu No. 212 Bandung, pukul 19.00WIB – sampai selesai.
Event yang mengusung tema “MYBELA” – Mythical Being of Legendary ini tepat sewindu perjalanan AOC. Tema ini dihadirkan selain untuk memperkaya bentuk grand artwear yang bertema legenda, juga menjadi bagian dari edukasi publik terkait komodifikasi artefak budaya yang intangible dalam bentuk karya seni yang kreatif, adaptif, dan kontekstual.
“Bahwa pilihan tema di atas dilandaskan perlunya rekonstruksi dan dekonstrukni nilai kearifan lokal legenda sebagai produk budaya mistis sesuai konteks zamannya. Hal ini diperlukan agar legenda tetap lestari sesuai dengan ruang dan waktu yang membingkainya,” ujar Suharno, mewakili tim kurator perhelatan tersebut.
Dalam konteks inilah, Himtarius menempatkan enam tokoh legenda dari berbagai negara sebagai sumber gagasan penciptaan. Sebanyak 28 desainer dari mahasiswa/i Prodi Tata Rias dan Busana ISBI Bandung angkatan 2020, lantas mengeksekusinya menjadi enam defile,yakni: Fairy (Inggris), Swan Lake (Jerman), Wizard (Austria), Pirates (Kepulauan Karibia), Fang Huang (China), dan Siren (Yunani).
Proses Kurasi
Karakter tokoh-tokoh dalam legenda di atas ditransformasikan ke dalam grand artwear melalui proses kurasi prefactum dan posfoctum dengan kurator Suharno, Mira Marlianti, dan Nadia Rachmaya Ningrum Budiono. Kurasi prefactum dimulai dari penggalian tema, transformasi tema ke written clothing (konsep karya), transformasi written clothing ke image clothing (desain karya), transformasi image clothing ke real clothing, hingga grand jury.
Proses kurasi prefactum: transformasi dari tema ke written clothing oleh tim kurator
Proses kurasi prefactum: transformasi image clothing ke real clothing tim kurator
Adapun kurasi postfactum dimulai dari blocking areahingga gladi bersih. Kedua kurasi dilakukan agar grand artweardapat ditampilkan sesuai konsep penyajiannya, Hal ini penting karena grand artwear memiliki struktur bentuk khas, yakni kostum yang dilengkapi dengan sayap bervolume besar, aksesoris, serta milineris yang harus terlihat detail 3600. Oleh karenanya konsep penyajiannya harus memperhatikan aspek konstruksi karya yang minimal terkait dengan ukuran catwalk,koreografi model, dan back stage yang harus dapat menampung karya dengan aman.
Foto: salah satu kurasi postfactum oleh kurator dan dewan juri
Keragaman Karya
Walaupun penciptaan karya dari setiap defile berangkat dari objek dan moodboard yang sama, namun produk yang dihasilkan harus berbeda. Hal yang menyamakan adalah benang merah setiap defile yang dijadikan acuan, yakni warna dan bentuk-bentuk ikonik dari daerah asal legenda yang dijadikan inspirasi pengkaryaan. Adapun teknik pengkaryaan yang digunakan hampir semuanya sama, seperti jahit, lem, las, dan lain sebagainya sesuai karakter material yang digunakan.
Berkelas Nasional
Pada event sewindu AOC ini, Himtarius dan Prodi Tata Rias dan Busana ISBI Bandung menggelar Kompetisi Artwear Nasional dengan menggandeng lima perguruan tinggi, yakni Prodi Desain Mode Batik ISI Surakarta, Prodi Desain Mode Kriya Batik ISI Yogykarta, Prodi Desain Mode ISI Padangpanjang, Prodi Desain Produk Mode dan Busana Institut Kesenian Jakarta, dan Prodi Kriya Tekstil Intitut Teknologi dan Sains Pekalongan. Selain itu, untuk dewan juri dalam kompetisi ini Prodi menggandeng peraih award di Jember Fashion Carnival yang merupakan alumni Prodi Tata Rias dan Busana, yakni: Puad Saepuz Zaman, S.Tr.Sn. (peraih Best Performance Junior defile Garuda (JFC ke–15 Revival, 2016); Nadia Rachmaya NB, S.Tr.Sn., M. Sn., peraih  Unique Costum Junior defile Technocyber (JFC ke-15 Revival, 2016); Anandayu. S. Tr. Sn. peraih award Unique Costune pad JFC ke-16 Victory: Unity in Diversity (JFC, 2016-2017). Selain itu juri juga dari alumni yang sudah menjadi desainer professional dan sarat dengan prestasi nasional dan internasional, yakni Shafanissa Ganefiani, S. Tr., Sn.
Awarding Kompetisi Artwear Nasional
​Kompetisi Artwear Nasional ini memperebutkan piala rektor, dan awarding dilakukan usai pertunjukan AOC-8 dengan hasil sebagai berikut.
Juara 1 atas nama Sopyan Kudhori dari Prodi Desain Mode Batik Institut Seni Indonesia Surakarta. Juara 2 atas nama Syarifah Najmah Assegaf dari Prodi Tata Rias dan Busana ISBI Bandung. Juara 3 atas nama Luqiani Octa Pratiwi dari Prodi Tata Rias dan Busana ISBI Bandung. Unique Costume atas nama Fridolina Valeriska dari Prodi Desain Produk Mode dan Busana IKJ. Favorit 1 atas nama Suci Hidayani dari Prodi Desain Mode ISI Padangpanjang. Favorit 2 atas nama Imelda Safitri dari Prodi Kriya Batik ITSNU Pekalongan. Favorit 3 atas nama Icha Olivia dari Prodi Desain Mode Kriya Batik ISI Yogyakarta.
Foto penyerahan piala Juara 2 dari Direktur Pascasarjana ISBI Bandung kepada Syarifah Najmah Assegaf dari Prodi Tata Rias dan Busana ISBI Bandung. Piala diserahkan langsung oleh Direktur Pascasarjana ISBI Bandung.
Foto penyerahan piala Juara 3 dari Warek III ISBI Bandung kepada Luqiani Octa Pratiwi dari Prodi Tata Rias dan Busana ISBI Bandung. Piala diserahkan langsung oleh Warek III ISBI Bandung
Foto penyerahan piala Unique Costume dari Plt. Dekan FSRDISBI Bandung kepada Fridolina Valeriska dari Prodi Desain Produk Mode dan Busana IKJ. Piala diserahkan langsung oleh Plt Dekan FSRD ISBI Bandung