Home Bandung DIES NATALIS KE 54 TAHUN ISBI BANDUNG: “NGINDUNG KA WAKTU, MIBAPA KA...

DIES NATALIS KE 54 TAHUN ISBI BANDUNG: “NGINDUNG KA WAKTU, MIBAPA KA JAMAN”

600
0

JABARSATU.COM — Perjalanan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung telah memasuki tahun ke 54. Mengusung filosofi Sunda sebagai tajuk besar “Ngindung ka Waktu, Mibapa ka Jaman”  dalam arti menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tanpa tercerabut dari akar budaya sendiri. Inilah tema yang menjadi pesan pentingnya kemampuan beradaptasi dalam era yang berubah dengan cepat, terlebih dengan kemajuan teknologi. Demikian disampaikan Dr. Supriatna, S.Sn., M.Sn Ketua Pelaksana

“Meskipun ISBI Bandung berlokasi di Jawa Barat dan memiliki fokus kajian terhadap seni budaya lokal, akan tetapi sangat penting untuk terus mengkontekstualkannya dalam kondisi kekinian. Sejak dulu, masyarakat Sunda adalah masyarakat yang memiliki tingkat adaptasi yang tinggi terhadap berbagai perubahan di sekelilingnya,” jelasnya.

Namun demikian, dalam prosesnya mengikat kuat pada akar budaya sendiri menjadi sangat penting agar nilai-nilai, pandangan hidup dan kekhasan budaya yang menjadi identitas kita tidak hilang. Kemampuan beradaptasi dengan perubahan zaman harus mewujud dalam proses berkarya, berinovasi, juga dalam proses belajar mengajar. Hanya dengan kemampuan beradaptasi itu kita akan mampu “ngigelan” zaman, menjadi subjek atau pemain dalam arus perkembangan zaman.

Dies natalis tahun ini akan diwujudkan dalam rangkaian acara dari Oktober hingga November 2022 yang dilakukan secara hybrid (daring dan luring) baik di kampus ISBI Bandung Jl. Buah Batu No. 212, Bandung maupun di luar kampus dengan tetap memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Rangkaian acara diawali dengan Pameran Seni Rupa dan Film yang dapat dinikmati pada 5 – 7 Oktober 2022 bertempat di Lobby Gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI Bandung dan menghadirkan karya seni rupa yang terdiri dari karya dua dimensi dan tiga dimensi serta multimedia. Keseluruhan karya yang dipamerkan berjumlah 50 karya ini diharapkan mampu merepresentasikan kompetensi di wilayah rupa.

“Semuanya merupakan hasil karya mahasiswa dan alumni, dari jurusan kriya seni, seni rupa murni, dan jurusan film,” ujar Supriatna.

Kehadiran pameran ini juga menjadi penanda bahwa ISBI Bandung yang lekat dengan wilayah pertunjukan dan tradisi mempunyai jurusan yang mampu melengkapi keberagaman bidang seni yang berkembang di masyarakat.

Pada Rabu, 6 Oktober 2022, barulah Sidang Terbuka Senat Akademik digelar. Pada acara ini akan ada orasi ilmiah oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, BBA., MBA dan juga peluncuran buku “Culturescape & Creativity”

Pembacaan Budaya dan Kreativitas Seni yang ditulis oleh salah satu guru besar ISBI Bandung Prof. Dr. Arthur Supardan Nalan, S.Sen, M.Hum. Kemudian akan dilanjutkan dengan Rampak Kohkol “TANGARA ISBI” yang artinya tanda atau ciciren, mengandung makna untuk mewujudkan ISBI Bandung yang Miindung ka waktu dan Mibapa ka Jaman,

ISBI Bandung harus selalu menjadi trendsetter dan harus memberi tanggara pada khalayak dan harus selalu update dalam memajukan kebudayaan. Rampak ini akan memainkan pola-pola ritmik permainan kohkol konvensional, dikolaburasikan dengan musik elektronik dan perkusi etnik lainnya seperti bedug, tarawangsa tarompet, karinding dan vocal (beluk).

Masih pada 6 Oktober 2022, akan diselenggarakan Sunan Ambu Fashion Show karya alumni ISBI Bandung Popong Sopia, S.Sn. sekaligus owner dari Evoy Production.
Kemudian di malam harinya, akan ada penampilan teater boneka “Den Kisot” yang digagas oleh Goenawan Mohamad dan disutradarai oleh Endo Suanda. Teater ini dapat disaksikan secara gratis di Gedung Kesenian Dewi Asri. Den Kisot sendiri terinspirasi dari novel Don Quixote karya Miguel de Servantes. Dalam pentas ini namanya diubah jadi Den Kisot dari tanah Sunda yang akan pergi berperang melawan kebathilan dan hoax.

Dengan baru dilantiknya Rektor periode 2022-2026, alumni ASTI-STSI-ISBI Bandung mengadakan Bincang Santai bersama Rektor ISBI Bandung Dr Retno Dwimarwati pada Kamis siang, 7 Oktober 2022 di Gedung Kesenian Sunan Ambu.

Kamis malam ISBI Bandung akan menggelar apresiasi seni tribute to Apih Omik dalam sendratari “Mundinglaya Dikusumah” yang merupakan sebuah upaya ISBI Bandung untuk mengenang jasa dan pengabdian Omik Ahmad Hidayat (Alm) selama berkiprah dalam bidang seni budaya khususnya seni tari. Beliau menjadi personal yang inovatif dan visioner, bersama seniman budayawan lainnya yang mampu mendobrak konvensi seni pada waktu itu dengan penciptaan karya yang fenomenal hingga kini dan menjadi sosok yang mampu membangun spirit bagi para pendukung di setiap karya yang diciptakan.

ISBI Bandung juga terus berusaha menggali berbagai kreativitas, potensi, pemikiran, dan tren keilmuan terbaru di bidang seni budaya, serta kearifan lokal pada masyarakat adat dan masyarakat lokal lainnya di Indonesia melalui diadakannya Festival Budaya Nusantara#5: Keragaman Rumah Adat dan Kearifan Lokal Budaya Nusantara di dalamnya pada tanggal 31 Oktober 2022. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah Seminar Nasional Keragaman Rumah Adat dan Kearifan Lokal Budaya Nusantara; Lomba Esai tingkat SMA, Guru Dosen dan Umum tentang Rumah Adat dan Kearifan Lokal di dalamnya; Lomba Busana Adat Untuk Anak TK; Bazzar Kuliner Nusantara; Talent seni pertunjukan Tradisional Lais, Dur Hong dan Rampak Silat.

Dalam upaya memperluas jejaring, sekaligus pemetaan wilayah penyebaran dan perkembangan industri musik bambu khususnya Jawa Barat dan Indonesia, ISBI Bandung mengadakan Festival Musik Bambu secara daring yang akan ditayangkan pada kanal youtube. Festival ini akan menghadirkan 5 orang seniman dari 5 daerah di wilayah Indonesia yang memiliki latar belakang musik bambu sebagai media utamanya yakni Dinar Rizkianti, M.Sn (Cirebon),I Komang Kusuma Adi, M.Sn (Bali),Moch. Gigin Ginanjar, M.Sn (Yogyakarta), I Made Sudana, S.ST., M.Hum (Bandung), Dr. Asep Ganjar Wiresna M.Sn. (Garut).

Tak hanya itu saja, Festival Potensi Seni Rupa Rakyat yang melibatkan sivitas akademika, komunitas seni dan masyarakat juga akan dilaksanakan dari tanggal 15-16 November 2022. Festival ini akan disemarakkan dengan pagelaran seni, bazaar seni, kuliner, dan pemutaran film dokumenter tentang eksitensi seni rupa serta karnaval sepeda seni.

“Rangkaian dies natalis akan ditutup pada 17 November 2022 dengan Seminar Nasional bertajuk Potensi Rupa Rakyat dengan narasumber utama Dr. Suwarno Wisetrotomo dalam konfirmasi,” tutup Supriatna. (ANDIROBERT)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.