BOLA PANAS itu BERGULIR,
Bikin NGERI NGERI SEDAP
Kasus AD ternyata belum selesai hanya dengan minta maaf,.
Banyak Urang Sunda yang terlanjur terluka masih neuteuli, mungkin termasuk saya didalamnya.
Bahkan sudah ada himbauan dari seorang tokoh, agar Urang Sunda jembar manah, legowo dan tidak mendendam.
Bicara dendam, saya jadi teringat kepada sebuah partai yang ketumnya katanya selama 10 tahun tidak mau menginjak istana hanya karena kalah dalam kontestasi.
Bicara dzalim, karena dianggap ucapan AD itu ada yang mendistorsi,
Saya jadi ingat bagaimana manuver sebuah partai yang mengatakan bahwa khilafah adalah bahaya laten, dan bukan lagi PKI.
Lalu terlukalah banyak orang dengan sebutan radikal, intoleran, tidak Pancasilais dan tidak NKRI..
(Kembali termasuk saya didalamnya)
Apakah saya percaya karma?
Tidak, sebagai seorang muslim saya lebih percaya bahwa setiap keburukan itu akan kembali kepada dirinya.
Lalu apa hubungannya antara dendam, dzalim dan karma?
Itu sih terserah pembaca, bagaimana akan memberi tafsirnya,.
Bebas bebas aja koq.. kan kita katanya demokratis,.
Dan kebebasan kita berpendapat masih dilindungi UUD’45, bukan?
Kembali ke dendam, dzalim dan karma,..
Sebuah pemerintahan akan dianggap berhasil manakala, mampu memperbaiki sesuatu yang salah di masa lalu,.
Mampu melahirkan pemimpin yang bermartabat dan meningkatkan kehormatan bangsanya.
Lalu darimana martabat dan kehormatan itu bisa diperoleh,.
Jelas salah satunya adalah dari kehidupan rakyatnya,.
Sudahkah mereka lebih cerdas?
Sudahkah mereka sejahtera?
Dan yang terpenting,.
Sudahkah rakyat berada dalam sebuah harmoni?
Toleransi beragama berjalan semestinya,.
Gak ada orang yang berani bermain-main di ranah SARA,.
Sudahkah?
Sudaaah.. tapi itu jaman ORBA..😀
Sebuah paradoks yang tidak indah, bukan?
(Tapi zaman ORBA gak ada buzzerRP tukang adu domba dan seperti kebal hukum lho..)
Karena saya jadi teringat sebuah propaganda “Waspadai ORBA jilid dua”.
Pertanyaan saya, saat ini kita berada di jilid keberapa??
Kembali ke persoalan AD,.
Tidak ada salahnya kalau jalur MKD memang sudah seharusnya ditempuh,.
Toh, kalau dia tidak bersalah,.
Kami tidak akan sungkan untuk meminta maaf, bukan?
Toh asap itu ada karena ada yang memantik api …
Tidak UJUG UJUG karena ada yang tidak suka partainya lho..
Tapi jangan jadikan bola api makin besar,
Karena makarullah kadang terjadi di luar nalar kita sebagai makhluk-NYA,.
Masih ingat kasus Ahok,?
Yang ternyata mampu mempertemukan jutaan umat Islam dalam sebuah area?
Semoga kasus AD juga mampu ngahijikeun Urang Sunda,.
Minimal soal rasa…
Urang Sunda teh aya keneh geuningan?
Blessing in disguise panginten nya?
Cag ah..
MWT/220122
Rita Rossie