JABARSATU.COM – Pare (padi) Gerakan Pilihan Sunda (Gerpis) 01 dan 02 pada Ahad, 28 November 2021 melaksanakan panen raya.
“Panen Perdana, Pare Gerakan Pilihan Sunda (Gerpis) 01 dan 02 Untuk Ketahanan Negeri”,” ujar Andri kepada redaksi, Ahad 28 November 2021.
Panen ini dilakukan di komplek Kolam Renang Islami Ciherang, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung yang dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Sebuah areal pesawahan yang terhampar luas dan terintegrasi di daerah sekitar dalam Panen Perdana ini sebagai cita-cita Gerakan Pilihan Sunda (Gerpis), yang menjadi salah-satu partai lokal kontestan pemilu pada tahun 1955. Setelah pemilu 1955 M, Gerpis memiliki satu orang wakilnya dalam badan Konstituante 1956-1959 M, yakni Sutisna Senjaya; sebelum akhirnya badan Konstituante yang tengah bersidang berkepanjangan dibubarkan oleh peristiwa Dekrit Presiden 5 Juli 1959 M.
Gubernur Ridwan Kamil mengatakan, salah satu hikmah positif pandemi adalah penegasan dalam realitas hidup bahwa ekonomi yang tangguh adalah ekonomi pangan. “Sehingga hal inilah yang membuat kita bergerak ke urusan pangan,” kata Emil. Gubernur juga meyakinkan hadirin bahwa yang menjadi urusan paling penting dalam 30 tahun ke depan adalah isu-isu seputar pangan, air dan energi.
Padi Gerpis merupakan hasil perkawinan padi kabuyutan Sunda dengan jenis yang dihasilkan dari penelitian modern, dan diklaim bisa mendatangkan panen padi empat sampai lima kali dalam setahun.
Ketua Umum Gerpis, Andri Perkasa Kantaprawira mengatakan, unggul Gerpis tersebut ditanam dengan teknik tanam Hazton dan Salibu. Hazton adalah singkatan nama dua aktivis Kelompok Kerja Agraris Gerpis, Hazairin dan Anton, mengunakan benih tua dengan tpenanaman benih 20-30 benih per tegel. Hazairin dan Anton lama berpraktik cara tersebut bersama para petani tradisional di Ciomas-Banten.
Pada padi Gerpis, teknik itu dipadukan dengan teknik tanam Salibu, yakni tanpa tandur. “Hasilnya, dapat meningkatkan produksi dan efektivitas sistem tanam untuk ketahanan pangan negeri dan peningkatan pendapatan petani,” ujar Andri, optimistis.
Andri juga mengatakan, penggabungan teknik Hazton dan Salibu itu memperpendek masa tanam dan mengurangi biaya produksi karena tidak memerlukan benih lagi dan tanpa tandur ulang. Dengan sistem irigasi yang baik seperti yang ada di Ciherang, ia mengatakan setahun bisa empat sampai lima kali panen. “Berarti produktivitasnya tinggi. Salibu biasanya untuk tiga kali panen, panen keempat harus benih awal lagi,” kata Andri.
Untuk mewujudkan hal demikian, Gerpis sejak satu tahun yang lalu telah melakukan riset pada lahan Haji Endang Sulaeman yang dijadikan laboratorium pertanian Gerpis. Atas kebaikan Haji Endang Sulaeman, Gerpis mulai melakukan riset dan pengembangan padi dan pesawahan dengan luas 13,5 hektar; suatu lahan pesawahan yang masih luas terhampar dan terintegrasi milik keluarga besar pemilik Hotel Pajajaran Bogor.
Kegiatan Panen Perdana dimulai oleh pembawa acara, Rita Rossie (Bendahara Gerpis) yang didampingi oleh Dr. Nina Kurnia Hikmawati (Sekretaris Gerpis), pemanjatan doa oleh salah-seorang Ustadz dari Ciherang, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Andri Perkasa Kantaprawira (Ketua Gerpis), Dra. Ir. Hj. Eni Sumarni, M. Kes. (anggota DPD RI untuk Jawa Barat/Gerpis), dan terakhir Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat).
Rombongan Gubernur Ridwan Kamil dan isteri Atalya Praratya, datang sekitar 20 menit sebelum kegiatan berlangsung masing-masing dengan cara mengendarai sepeda motor gede Royal Enfield Classic 500 dari pusat Kota Bandung menuju Ciherang, Banjaran, Kabupaten Bandung. Kedatangannya disambut hangat pengurus Gerpis, tokoh masyarakat baik dari kalangan undangan maupun masyarakat sekitar, dan para wartawan media yang telah menantinya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat) dan isteri Atalya Praratya (Ketua Kwarda Pramuka Jawa Barat), Iwan Sulandjana (mantan Pangdam III/Siliwangi), Dra. Ir. Hj. Eni Sumarni (DPD RI untuk Jawa Barat/Senior Gerpis), Kurnia Fajar (Direktur PT. Agro Jawa Barat), Dindin S. Maolani (Pengacara Legal dan Managemen Korporat), Andri Perkasa Kantaprawira (Ketua gerpis) dan istri, Avi Taufik Hidayat (Ketua Kongres Sunda 2022/Gerpis), Danni Sugiri (Ketua Paseban/Gerpis), Wawan (Gerpis/Trah Iman), Dr. Chye Retty Isnendes (Sastrawati/Akademisi/Varman Institute), Gelar Taufiq Kusumawardhana (House of Varman/Varman Institute), Kholil Aksan Umar Zein (Ketua Forkodetadda Jabar/Waketum IPHI), Ir. Hari Kartana (Mantan Dirut Indosat), Rita Rossie (Bendahara Gerpis), Dr. Nina Kurnia Hikmawati (Akademisi/Sekretaris Gerpis), Ida Widaningsih (Seniman/Alumni Sastra Sunda), tokoh-tokoh masyarakat, komunitas, seniman, dan warga petani Ciherang, Banjaran, Kabupaten Bandung.
Setelah menyelesaikan rangkaian sambutan-sambutan, Andri Perkasa Kantaprawira yang mewakili Gerpis bersama dengan Kurnia Fajar yang mewakili PT. Agro Jawa Barat melakukan penandatanganan M.o.U yang berkaitan dengan kerja sama mengai program-program ketahanan pangan yang akan memasuki tahapan yang lebih serius dan fokus untuk kedepannya.
Sukses Gerpis semoga program ini akan jadi kemajuan masa depan pangan dan Jabar aan jadi lumnung pangan yang mumpuni dan terus mendorong masyarakat Tatar Parahyangan ini paling maju di masayarat nasional. (AR/JBS)