JABARSATU.COM – Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi bersama Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC) kembali gelar pertunjukan seni sacara daring. Kegiatan yang bertajuk Gelar Seni Virtual ke 2 Kota Cimahi melibatkan 75 komunitas seni ini berlangsung 3 -19 Juni 2021 di channel youtube Budparpora Kota Cimahi.
Ketua DKKC, Hermana HMT mengatakan, sektor ekonomi kreatif yang digerakan oleh para pelaku budaya di tahun kedua masa pandemi Covid-19 belum bisa digerakan secara optimal. Ekspresi budaya yang biasa secara langsung berhubungan dengan masyarakat masih sangat terbatas, sehingga roda perekonomian khusunya di sektor pertunjukan seni masih tertatih-tatih.
“Dalam upaya tumbuhkan rasa optimisme, dan mendorong daya juang hidup di tengah pandemi Covid-19, sekaligus membantu dalam pemulihan ekonomi para pelaku budaya yang terdampak di Kota Cimahi, Disbudparora Kota Cimahi bersama DKKC gelar pertunjukan seni secara daring,” ujar Hermana dalam siaran persnya, Jumat (28/5/2021).
Menurut Hermana, sekitar 750 orang pelaku seni musik modern, karawitan, tari tradisional, teater, pedalangan, pencak silat, permainan tradisional dan pegiat budaya lainnya terlibat secara langsung dalam kegiatan ini. Bersama komunitasnya mereka diberi kesempatan untuk ciptakan karya baru dan menampil karya-karya yang sudah ada. Pertunjukan dari masing-masing komunitas seni didokumentasikan dalam bentuk video oleh penitia palksana kegiatan yang dilaksanakan 27-30 Mei 2021 di Studio Bandoengmooi dan Sinopsis Kreative Space Kota Cimahi.
“Pada gelar seni ini setiap komunitas seni mendapatkan stimulan dari Disbudparpora Kota Cimahi sebesar Rp.1.000.000, 3 karya terbaik pilihan dewan juri medapatkan hadiah berupa uang pembinaan Rp.10.000.000 untuk karya terbaik 1, Rp.7.500.000 untuk karya terbaik 2, Rp.5.000.000 untuk karya terbaik 3, dan 3 peserta katagori favorit pilihan penonton youtube mendapatkan hadiah uang pembinaan masing-masing Rp.5.000.000,” jelas Hermana.
Lanjut Hermana, pada kesempatan ini pertunjukan dalam bentuk lomba dan dinilai oleh dewan juri difokuskan pada seni musik modern. Sehubungan anggaran dan ruang gerak terbatas, Disbudparporan bersama DKKC tidak bisa menjaring lebih banyak komunitas seni dan semua diperlombakan.
“Kami memilih yang diperlombangkan berupa karya baru komunitas musik modern. Alhamdulillah sebanyak 40 komunitas musik (band) kami pilih untuk tampil di Gelar Seni Virtual ke 2 Kota Cimahi. Sedangkan untuk seni tradisional (Tari, Karawitan, pedalangan) dan teater bersifat eksebisi, karena sebelumnya 4 tahun berturut-turut dilakukang pasanggiri/lomba, dan kesempatan ini kali diberikan pada komunitas seni musik modern. Walau 35 komunitas seni menjadi peserta eksebisi, mereka juga punya kesempatan untuk meraih hadiah favorit pilihan penonton,” paparnya.
Seniman sama halnya dengan pekerja atau pelaku usaha lainnya. Karya hasil kreativitas seniman digolongkan sebagai sektor ekonomi kreatif dalam dunia usaha. Kondisi covid-19 dalam kurun waktu 2 tahun ini masih menghantui membuat pekerjaan seniman tersendat dalam menjual karyanya atau sangat minim dapat job untuk pentas secara langsung, seperti beberapa sektor usaha lainya lambat dalam pemulihannya.
Untuk itu saya berharap pemerintah bukan saja memberi stimulan pada pelaku UKM, bahkan tiap bulan dapat dana bantuan. Komunitas seni sejatinya pelaku UKM juga, mereka punya hak sama.
Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Barat bahkan di Indonesia mestinya memberi perhatian pada komunitas seni dan pelakunya. Mereka didorong untuk terus berkarya, berekspresi, bangkit dan berdaya pulihkan perekonomiannya. Mereka yang sulit melakukan pertunjukan secara langsung karena alasan protokol kesehatan covid-19 distimulus untuk tetap bisa berkarya dan roda perekonomiannya tetap jalan dengan menampilkannya di dunia daring atau televisi lokal yang ada didaerahnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Disbudparpora Kota Cimahi, Budi Raharja mengatakan, Gelar Seni Virtual ke 2 Kota Cimahi sangat bermanfaat dan patut disambut dengan gembira. Melalui kegiatan ini dapat mendorong dan membantu para pelaku seni budaya yang terdampak Covid-19 dalam menyalurkan karya dan kreasinya yang selama ini tidak terapresiasi.
“Sejalan dengan minat masyarakat terhadap seni yang terus menguat, sudah tentu para seniman dituntut untuk menyajikan karya yang lebih selektif, menarik, inovatif dan berkualitas. Di masa yang akan datang industri seni hedaknya mampu mandiri dan memiliki daya saing yang tinggi, apalagi sekarang ditunjuang dengan kemajuan teknologi digital,” katanya.
Budi Raharja menekankan, kegiatan gelar Seni secara daring yang diinisiasi Disbudparpora Kota Cimahi dilaksanakan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan penanganan Covid-19, seperti menyiapkan masker, handsanitizer, tempat cuci tangan dan jaga jarak.
Kadisbudparporan Kota Cimahi juga berharap, semoga kegiatan ini dapat membawa manfaat bagi pelaku seni Kota Cimahi yang terdampak Covid-19 dan dapat meningkatkan kreativitas serta melakukan inovasi-inovasi yang bermutu.
“Potensi seni pertunjukan yang ada merupakan salah satu industri kreatif yang dapat mengangkat citra daerah. Semoga kegiatan ini dapat mewujudkan peran serta masyarakat khusunya seniman untuk mendukung suksesnya pembangunan seni budaya dan pariwisata Kota Cimahi, juga Jawa Barat. Semoga pandemi Covid-19 di negeri ini cepat berakhir,” pungkas Budi Raharja. (SUK/JBS)**