by M Rizal Fadillah
Organisasi Kerjasama Islam (OKI) atau Organization of Islamic Cooperation (OIC) dibentuk tanggal 25 September 1969 di Maroko. Awal keanggotaan 30 Negara dan kini 57 Negara, termasuk Indonesia. Peristiwa yang mendorong terbentuknya OKI adalah pembakaran Masjid Al Aqsho oleh zionis Israel.
Kini peristiwa penyerbuan tentara Israel ke dalam Masjid Al Aqsho melakukan penganiayaan terhadap jama’ah yang sedang beribadah di akhir Ramadhan telah memicu konflik Palestina Israel. Ditambah dengan pengusiran paksa warga Palestina di Sheikh Jarrah Yerussalem Timur. Dunia Islam marah mulai dari sekedar mengutuk hingga, beberapa negara, mempersiapkan pasukan untuk membantu perlawanan bangsa Palestina.
Perlawanan hebat Hamas dan bangsa Palestina mengejutkan Israel. Roket-roket menghantam kota-kota Israel termasuk Tel Aviv. Di samping meminta tolong sekutu utamanya Amerika juga Israel seperti biasa kembali melakukan serangan brutal kepada warga Palestina khususnya di Jalur Gaza. Palestina butuh pertolongan dari dunia Islam.
Meski Turki dan Yordan sudah mulai bersiap mengerahkan pasukan, OKI harus segera bersidang dan tidak bisa berlama-lama. Ambil langkah strategis dan konkrit, sepakati pengiriman pasukan. Meski dimulai dengan beberapa negara. Arogansi dan sikap brutal Israel tidak bisa dibiarkan. Aqsho dan Palestina harus segera dibebaskan dan dimerdekakan. Dengan unjuk kekuatan. Perundingan bertele-tele hanya menguntungkan penjajah zionis Israel.
Kekuatan perlawanan telah ditemukan dan kelemahan Israel diketahui. Panik kaum zionis. Isu Israel akan hilang muncul karena benteng pertahanan Israel telah bisa dijebol. Roket Al Qassam adalah kunci. Dapat menjangkau seluruh kota Israel dan menembus Iron Dome andalan pertahanan Israel.
Teringat jebolnya benteng Konstantinopel oleh pasukan Al Fatih yang berakibat ambruknya kerajaan Romawi Byzantium secara dramatis. Kuncinya adalah Meriam Dardanella atau Meriam Orban atau Meriam “The Muhammed’s Greats Gun” yang mampu menjebol benteng tebal Konstantinopel. Turki akhirnya mampu menaklukkan Romawi yang kuat.
Pandemi tak boleh jadi halangan. Buat draft yang siap disepakati baik lewat sidang OKI offline atau online. Tahap satu bantu agar HAMAS dan kekuatan lain Palestina memperkuat persenjataan khususnya jumlah dan kualitas roket-roket Al Qassam. Tahap berikut kirim pasukan dan bantuan lain baik medis serta renovasi kerusakan di kota-kota Palestina.
Palestina dan Masjid Al Aqsho harus segera dibebaskan dan dimerdekakan. Rakyat di negara-negara OKI siap untuk melangkah berjuang dan membantu. Tinggal para pemimpin yang berjiwa merdeka yang dibutuhkan keberanian sikapnya untuk pengambilan keputusan.
*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan
Bandung, 16 Mei 2021