JABARSATU.COM – Penyebaran covid-19 di Tanah Air kita yang hampir memasuki bulan kesebelas, tak urung menyisakan sejumlah problematika kehidupan. Tak terkecuali program pendidikan pun terkena imbasnya.
Adalah Edi Purnomo (60) beranak tiga dengan satu cucu ini yang dalam kesehariannya harus berkeliling mendorong gerobaknya memulung barang-barang rongsokan. Edi setiap hari harus berkeliling dari pagi hingga sore hari dari rumah kontrakannya di Babakan Sari III RT.05/RW.09 Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung menyusuri jalan di sekitaran wilayah Buah Batu Kota Bandung.
Di tengah-tengah melepaskan kelelahannya untuk istirahat sejenak, penulis sempat bincang-bincang ringan dengan yang bersangkutan. Dengan peluh yang masih terlihat membasahi tubuhnya, Edi mengutarakan bahwa sebelum tersebarnya wabah covid-19 penghasilannya tiap hari cukup untuk makan hari ini dan esok.
Sambil mengusap peluh di wajahnya pula, Edi melanjutkan kisahnya bahwa selama pandemi ini penghasilannya jauh menurun. Jangankan untuk memenuhi kebutuhan makan hari ini dan esok, untuk makan hari ini pun belum bisa diharapkan.
Sambil duduk di pingggir jalan ditemani cucunya yang juga ikut berkeliling mencari barang rongsokan, pandangan Edi terlihat kosong. Setelah agak segan mengutarakan kepada penulis apa yang dihadapinya sehingga terlihat merasakan beban yang berat, akhirnya Edi dengan sedikit berlinang air mata mengutarakan, bahwa dirinya sedang memikirkan bagaimana cara mendapatkan jalan keluar bagi anak bungsunya yang masih duduk di kelas 6 SD yang telah selama beberapa pekan tidak bisa mengikuti pembelajaran daring karena Hp-nya rusak.
Sosok Edi Purnomo yang walaupun dari raut wajahnya penuh kelelahan, namun yang bersangkutan memiliki prinsip yang kuat untuk mengais rezeki harus dengan cara yang halal. Sambil Edi memohon dan berharap, semoga Allah SWT memberikan jalan keluar agar dirinya bisa segera memperbaiki Hp anak bungsunya supaya tidak ketinggalan belajar daringnya. ***
Oleh: Abu Muas T. (Pemerhati Masalah Sosial)