JABARSATU.COM – Direktur Eksekutif Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman bicara soal smelter Freeport.
Dikatakannya bahwa banyak orang, termasuk wartawan telah menghubungi saya sejak kemaren, bertanya mengapa boss Freeport Mc Moran tak mau bangun smelter dengan banyak alasan?
“Loh saya sudah bilang sedari awalkan, bahwa mereka memang tak punya itikad baik bagi rakyat Indonesia,” jelas Yusri dalam keterangnnya kepada Redaksi, 28 Oktober 2020.
Ditambahkan Yusri bahkan soal tidak yakin mereka akan membangun smelter itu, terakhir saya sudah bicara kebanyak media pada 14 Maret 2017, ini saya lampirankan bukti jejak digitalnya.
“Sekarang persoalannya sudah lain, karena didalam PT Freeport Indonesia ada sahamnya PT Inalum sebesar 51% dan Freeport Mac Moran hanya 49%, tetapi ungkapan Komut PT Freeport Indonesia Richard Anderson ke media dianggap aneh dan tak beretika, harusnya itu dibicarakan di level RUPS PT FI, bagaimana komitmen nya terhadap Pemerintah saat diterbitkan IUPK”tegasnya.
Kemudian, sekarang kita hanya mau menungu apa sikap akhir PT Inalum di dalam RUPS itu, dan apa pula sikap Menteri ESDM.
Karena pada tahun 2018.
“Janji Pemerintah untuk menerbitkan IUPK PT Freeport Indonesia dari Kontrak Karya saat itu dengan syarat Freeport Mac Moran harus melakukan divestasi 51% dikuasai Pemerintah diwakili PT Inalum dengan utang global bond USD 3,85 miliar, dan PT FI wajib bangun smelter di Indonesia untuk memenuhi isi pasal nmr 102 dan 103 serta pasal nomor 170 UU Minerba nomor 4 tahun 2009,” pungkasnya.| JANG/JBS