by M Rizal Fadillah
Kehadiran KAMI sebagai gerakan moral untuk memperbaiki dan menyelamatkan bangsa dan negara mendapat dukungan luas. Daerah daerah berinisiatif sendiri untuk membentuk. Sesuai dengan Jati Diri KAMI maka otoritas dan otonomi ada pada masing masing daerah. Tidak ada hubungan struktural.
Di sisi lain kehadiran KAMI juga menggelisahkan pihak yang mungkin terganggu atas sentilan kritis KAMI. Di samping muncul duplikasi atau KAMI “palsu” yang berplatform berbeda, juga muncul hantu hantu bergentayangan ada KITA, KALIAN dan organisasi tak bermutu lainnya. Keberadaannya tentu tidak mempengaruhi gerakan KAMI.
Kegelisahan, kepanikan atau ketakutan berlebihan terhadap KAMI juga ditandai oleh serangan yang bersifat pribadi kepada tokoh tokoh utama KAMI. Suatu hal yang menggelikan dan di luar relevansi untuk berdebat soal urgensi gerakan. Serangan politis yang membabi buta mengingatkan pada jurus “cina mabuk” yang tak terarah. Tubruk sana tubruk sini.
Fitnah adalah khas berpolitik tanpa moral. Biasanya dilakukan oleh rezim komunis. Operasi semburan fitnah dikenal dengan “Firehose of Falsehood”. Menuduh dan memfitnah lawan-lawan politik agar hilang atau berkurang dukungan dan kepercayaan. Di negeri ini dikerjakan oleh buzzer-buzzer dan sindikat bayaran lainnya.
Meskipun demikian “makin dipukul ya makin bengkak”. KAMI akan terus bergerak dan membesar. Sebagaimana pada saat deklarasi dinyatakan bahwa tidak ada lagi jalan ke belakang KAMI akan maju terus. Indonesia maju adalah jalan untuk maju terus menyelamatkan Indonesia. Rezim telah membiarkan rakyat terombang ambing di samudra. Kapal yang ditumpanginya akan tenggelam.
Rakyat sudah membunyikan sinyal SOS karenanya secara moral KAMI harus berbuat untuk menyelamatkan. Apapun risikonya.
Pembiaran adalah wujud dari kezaliman yang tidak boleh ada. Maju tak gentar.
Maju tak gentar//Membela yang benar//Maju tak gentar//Hak kita diserang
Maju tak gentar//Mengusir penyerang//Maju serentak//Tentu kita menang
Bergerak bergerak
Serentak serenrak
Menerkam menerjang terkam
Tak gentar tak gentar
Menyerang menyerang
Majulah majulah menang
Hidup KAMI, merdeka !
*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan.
Bandung, 28 Agustus 2020