Mengingat gentingnya keadaan terkait Pandemi Global Covid-19, yang disertai dengan gelombang kecemasan dan rasa ketakutan yang kian meluas di berbagai daerah dari berbagai penjuru nusantara, maka bangsa dan negara saat ini bukan saja memerlukan keahlian dan kecakapan teknis di bidang kesehatan maupun kedokteran.
Menyadari kenyataan bahwa meluasnya wabah Pandemi Global virus corona yang bermula dari Wuhan, Cina, pada perkembangannya tidak saja kita pandang sebagai murni masalah kesehatan, melainkan juga meluas lingkupnya pada bidang politik-keamanan, sosial-ekonomi, sosial-budaya dan pertahanan-keamanan, maka perlu menghadirkan figur-figur bidang kesehatan dan kedokteran.
Namun tidak terpaku dan terbelenggu pada bidang spesialisasinya, melainkan sosok yang berbasis kedokteran dan kesehatan namun punya perspektif Ketahanan Nasional yang mampu mengintegrasikan berbagai sudut pandang keilmuan. Dan mampu mengaitkan satu isu dengan isu lainnya, secara terintegrasi.
Menyadari kenyataan bahwa Global Future Institute memandang Pandemi Global Covid-19 yang saat ini juga melanda Indonesia, maka fenomena wabah Covid-19 sudah harus dilihat dalam perspektif Perang Biologis antar-negara-negara adikuasa. Sehingga kasus Covid-19 hakekatnya merupakan Perang Nir-militer, yang mana dampak dan kerusakannya tidak kalah dahsyatnya daripada Perang Militer.
Sehubungan dengan pokok pemikiran di atas, sosok yang sudah terbukti melalui reputasi maupun rekam jejaknya semasa menjabat sebagai menteri kesehatan dalam memerangi flu burung dan flu babi, Ibu Siti Fadilah Supari merupakan sosok yang mumpuni untuk kembali dilibatkan dalam menghadapi situasi yang kritis dan pelik terkait Pandemi Global Covid-19 ini.
Maka dari itu, kami dari Global Future Institute (GFI), mendesak pemerintah Indonesia untuk menmanggil kembali mantan menteri kesehatan Ibu Siti Fadilah Supari, sebagai aset bangsa, untuk ikut berkontribusi memerangi virus Corona.
*Hendrajit, Pengkaji Geopolitik dan Direktur Eksekutif Global Future Institute dan Rusman Rusli, Direktur Lingkungan Hidup dan IPTEK, Global Future Institute