JABARSATU.COM – Dalam upaya memerangi stunting di Kota Bandung, Forum Bandung Sehat (FBS) melakukan kerja sama dengan Hellen Keller Internasional. Kedua lembaga yang peduli pada kesehatan ibu dan bayi ini siap bersinergi menolkan angka stunting di seluruh wilayah melalui penandatanganan kesepakatan bersama di Pendopo Kota Bandung, Jumat (17/1/2020).
“Hellen Keller internasional itu memiliki komitmen keterkaitan dengan stunting, terutama keterkaitan dengan makanan dan nutrisi. Selama ini mendampingi FBS dan sudah berjejaring sedemikian rupa,” kata Siti Muntamah Danial.
Menurut Siti, saat ini angka stunting di Kota Bandung 6,9%, lebih lebih kecil ketimbang hasil pendataan sebelumnya. Meskipun begitu, ia tidak ingin lengah dan akan terus menekan angka stunting di Kota Bandung.
“Setelah ditelisik, meski pun dari survei nasional stunting Kota Bandung 25, 8% tapi secara kenyataan dari bulan penimbangan balita itu kita hanya 6,9% ternyata yang rawan stunting. Jadi sangat sedikit. Tapi tentu saja bukan berarti kemudian kita lengah,” ungkap Siti.
Siti menjelaskan, perjanjian kerja sama ini merupakan langkah konkret Kota Bandung untuk bersinergi dengan berbagai pihak guna mencapai tujuan itu. Salah satu langkah strategis yang akan dilakukan adalah mengoptimalkan pemberian ASI eksklusif.
“Pada hari ini MoU ini menegaskan kembali dan memastikan pertama adalah pemberian ASI eksklusif kepada seluruh bayi-bayi di Kota Bandung. Lima sampai enam bulan (ASI-red) itu wajib diberikan, karena hasil survei terakhir baru 45% perempuan Kota Bandung yang menyusui yang memberikan ASI kepada kepada bayi,” tegas Siti.
Ungkap Siti, pemberian ASI eksklusif ini penting untuk memastikan bayi memiliki gizi yang cukup pada 1000 hari pertamanya. Jika ini tidak dipenuhi dengan baik maka akan susah kita untuk berintervensi tumbuh kembang otak.
“Dengan MoU ini kita akan bersama-sama membatasi makanan tambahan instan kepada anak-anak, apapun bentuknya. Termasuk memberikan satu masukan supaya tidak mengiklankan secara masif di ‘store-store” di Kota Bandung,” pungkasnya.*l MANG