JABARSATU.COM – Terowongan Nanjung di Curug Jompong, Margaasih, Kabupaten Bandung, yang sudah bisa dioperasikan dianggap telah efektif mengatasi banjir di wilayah Bandung Raya, terutama Bandung Selatan.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, waktu kejadian banjir di Jabodetabek, di Bandung Raya tidak ada berita (banjir) yang luar biasa. Karena selama ini air yang selalu ngumpul di titik-titik itu berhasil dialirkan dengan cepat karena dioperasikannya dua terowongan di Curug Jompongsaat
Mendampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam kunjungan ke Terowongan Nanjung dan proyek Floodway Cisangkuy, Senin (13/1/20), Emil menyebutkan, selain Terowongan Nanjung, pemerintah juga tengah membangun proyek Floodway Cisangkuy di Desa Sukamukti, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, yang direncanakan rampung pada Oktober tahun ini. Tak hanya itu, Embung Gedebage juga siap menjadi instrumen pengendali banjir di wilayah timur Bandung.
“Saya mengucap terima kasih atas nama Pemerintah Provinsi (Jabar) ke Bapak Menteri (PUPR) dan jajaran, bahwa solusi terkait penanganan air yang berpotensi banjir, sudah berproses banyak,” ucap Emil.
Tambah Emil, sementara untuk wilayah hilir antara lain Karawang dan Bekasi, Pemerintah Daerah Provinsi Jabar bersama Kementerian PUPR berencana meneruskan program bendungan di wilayah Sungai Cibeet, Karawang, yang saat ini masih pada proses pembebasan lahan. Untuk wilayah Kabupaten/Kota Bekasi, rencananya dibuat bendungan penahan pengatur aliran sungai di zona pertemuan Sungai Cileungsi dan Cikeas untuk mengurangi risiko banjir di wilayah Bekasi Raya.
Sementara pembangunan Bendungan Sukamahi dan Ciawi kini mencapai progres hampir 50 persen dan terus dikebut pembangunannya di tahun ini.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meyakini bahwa dengan curah hujan yang tinggi, kini warga Dayeuhkolot dan sekitarnya yang kerap mengungsi maupun bersiap menaiki perahu tidak mengalami kendala itu. Setelah beroperasinya Terowongan Nanjung ditambah parkir air di Kolam Retensi Cieunteung, Basuki berujar genangan air cepat surut sehingga kendaraan masih bisa melaju meski curah hujan cukup tinggi.
“Dengan curah hujan lebih tinggi, biasanya curah hujan 300 mm ini orang sudah naik perahu, 17 Desember kemarin (di Bandung Selatan) sudah 424 mm, orang masih pakai sepeda motor, masih kering,” ujar Basuki.*MANG