JABARSATU.COM — Tiba-tiba Gedung Pakuan di Jalan Oto Iskandardinata Rumah Dinas (Rumdis) Gubernur Jawa Barat itu ramai. Ramai dibicarakan banyak pihak. Pihak mana saja ya banyak, tentunya pihak yang berkaitan.
Oh Rumdis Gedung Pakuan itu sebenarnya sudah keren sebenarnya tak ada kisah atau cerita apapun. Biasanya adem ayem. Tapi alasannya dibuat kolam renang adalah menyusul karena ada cedera dengkul (lutut) sang Gubernur Ridwan Kamil (RiKa).
Proyek Kolam Renang di Gedung Pakuan makin ramai dan viral. Dengan demikian maka akhirnya RiKa bikin klarifikasi di akun Istagramnya: ridwankamil berikut isinya:
Terkait Gedung Pakuan dan renovasi sarana olahraga.
1. Gedung Pakuan itu luas sekali sekitar 2,3 Ha dengan usia sangat tua mendekati 200 tahun. .
2.Saking besarnya, kompleks ini diurus oleh lebih dari 100 orang. Tidak cocok sebenarnya disebut rumah. Dan saking luasnya, Biro Umum melakukan cicilan-cicilan renovasi setiap tahun. Biro Umum terdahulu membangun Masjid besar yang bisa dipakai shalat Jumat bersama warga. Dan Biro Umum selanjutnya membangun zona olahraga berupa Gedung Olahraga berisi lapangan tennis, basket, untuk para penghuni juga warga sekitar.
3. Biro Umum yang sekarang melanjutkan cicilan renovasi dengan merenovasi Gedung Pakuan termasuk area-area bersejarah dan terbengkalai termasuk menambahi fasilitas sarana olahraga.
4. Karena saya memiliki cedera lutut dan dokter menyarankan agar tidak berolahraga lari atau olahraga motorik impact. Disarankan rutin tiap hari terapi berenang saja. Agar bisa fit, bugar dan sehat menjalani tugas dalam wilayah seluas Jawa Barat ini.
5. Itulah kenapa dalam cicilan renovasi rutin tahunan, saya mengusulkan kepada biro umum untuk membuat kolam renang yg kotak secukupnya dgn lebar 3-4 m agar Gubernur bisa tetap olahraga kardio berbentuk renang. Karena saya dilarang dokter berolahraga lari, tenis, basket dan olahraga motorik lainnya.
Saya kira itu yang bisa saya jelaskan. Semua anggaran itu direncanakan, disetujui dan disepakati bersama. Dan semuanya dapat dipertanggungjawabkan baik dari aspek etika gagasan, aspek aturan dan hukumnya. Hatur Nuhun.
Selesaikah klarifikasi itu? Tidak juga.
Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat, Imam Budi Hartono, menyoroti gaya hidup Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang dinilainya melakukan pemborosan anggaran untuk kepentingan pribadi.
Hal itu diungkapkan Imam atas temuan dana yang digelontorkan untuk membuat kolam renang, taman, dan air mancur yang angkanya mencapai Rp4,356 miliar. Sejumlah fasilitas itu bakal dibangun di Rumah Dinas Gubernur Pakuan (Gubernur Jawa Barat).
Adapun rinciannya yakni, pengerjaan persiapan senilai Rp100 juta, pengerjaan taman dan kolam renang Rp3,36 miliar dan pengerjaan air mancur senilai Rp500 juta.
“Proyek ini menyakitkan hati rakyat Jawa Barat. Di rumah dinas gubernur yang bernama Pakuan sudah lebih dari kata mencukupi untuk tinggal seorang gubernur dan keluarganya,” kata Imam pada wartawan, Jumat, 15 November 2019 dilaman Vivanews
Imam menilai, Ridwan Kamil tidak puas dengan kondisi rumah dinas sebelumnya, sehingga dia menambahkan fasilitas untuk kenyamanan lainnya dengan angka yang cukup fantastis.
“Di sisi lain kita masih melihat rumah-rumah rakyat di Jawa Barat banyak yang tidak layak, bahkan banyak masih belum memiliki rumah tinggal,” ucapnya.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) asal Depok itu menyebutkan, pada tahun 2020, program Rumah Tidak Layak Huni atau Rutilahu sebanyak 46 ribu unit hanya dianggarkan untuk 10 ribu unit.
“Sementara untuk kepuasan dan menyalurkan bakat di bidang arsitekturnya RK (Ridwan Kamil) pengorbanan usulan itu semua dengan membangun rumah dinasnya, ini menyakitkan hati rakyat,” ujarnya.
Yang menarik dari suara-suara di komentar ke IG – nya Ridwan Kamil itu adalah rickyrahmatt yang menulis, “Kok di RAB nya nyampe 1,2 M pa .ukuran kolam.renang padahal 3×4 kalau estimasi ukuran kolam segitu kisaran 50-250 jta pa,”
Ada juga mentar dari ronisiregar komentarnya: “Kolam renang tender ke om saya kang, gak nyampe 1,5 M,”
Selain itu masih banyak komentar lainnya. Sejak akan dibangun kolam renang. Ukurannya sih 3×4 kecil mungkin biayanya yang jadi ramai karena miliaran itu.
Tapi kadang pemimpin itu yang begitulah kalau memang lupa pada rakyat jadi ingin saja kepuasan saat berkuasa itu semakin dilaksankan apapun maunya hanya untuk sekadar dengkul cedera, padahal kalau mau kolam renang banyak loh hotel bintang di Jabar kolam renangnya keren dan bisa private jika yang mau pake Sang penguasa.
Sumber kami bahkan di lingkaran Gedung Sate mengatakan bahwa diduga sudah tiga bulan ini Gubernur Jabar tidak keliling jabar, meninjau daerah, berdialog, membangun-bangun skala prov atau nasional. Gebrakan nya ga ada. “Acaranya seremonial aja di gedung sate. Kayak yang ga berani keluar gesit ketemu Bupati/Walkot alasannya katanya undangannya sudah padat sekali sampai 6 bulan ke depan,” kata sumber itu.
Jadi mungkin saja jadwal padat dan ingin beremdam dengan 3×4 kolam itu itu juga menikmati Gedung Pakuan yang merupakan rumdis punya negara tapi ada info A1 saat Pilpres kemarin ada ruangan khusus Timses pemenangan Jokowi. bahkan dinding-nya digambar rural Jokowi, saat ini mungkin sudah dihapus, kata sumber kami yang pernah melihat ruang itu yang dilukis pelukis asal Bandung Selatan ahli mural.
Ruangan mural itu sekitar 2×3 di full mural, senimannya jago bikin Mural. Bahkan info lainnya.
Seorang sumber kami juga mengatakan bahwa dirinya tak masalah soal kolam renang, tapi jangan gede-gede amat markup-nya, “Saya siih tidak apa-apa soal kolam. Tapi ruangan negara Gubernur Jabar di Jokowikan itu jadi sekolam banget,” jelas sumber yang tak mau disebutkan itu yang pernah melihat mural di gedung pakuan itu. Kolam Renang, Dengkul dan Ruang Timses Pilpres di Gedung Pakuan itu memang misteri dan memang tapi terserah aja suka-suka. |TIM Redaksi/ UJG/DW/VN