Alhamdulillah….
Denci Kembali Turba
Jumhur Hidayat kembali turba. Dia (Teknik Fisika ’86 ITB), kembali memimpin aksi demontrasi melawan kesewenang2 penguasa seperti yang pernah dia lakukan bersama teman2nya di Kampus ITB pada 5 Agustus 1989.
Dikalangan temen2 dekatnya, Jumhur sering jug dipanggil dengan sebutan Denci (Aden Cilik). Apa itu Aden Cilik?. Dalam terminologi Urang Sunda, Denci sebagaimana dimaknai oleh teman2nya: Jumhur Sejak Kecil Sudah Bercita2 Ingin Jadi Raden (Pemimpin/Presiden).
Saat memimpin aksi demo bersama teman2nya aktivis ITB, Jumhur menolak kedatangan Mendagri waktu itu Rudini. Bukan sosok Rudininya yang diprotes para mahasiswa ITB, tapi kesewenang2an rezim Orde Baru waktu itu. Rudininya sendiri waktu itu tidak mempermasalahkan aksi tersebut. Ketika itu Mendagri datang ke Kampus ITB untuk membuka program Penataran P4 bagi para Mahasiswa baru ITB. Anak Zaman Now, anak-anak milenial, kayaknya tidak kenal dengan istilah P4.
Karena Kampus ITB waktu itu masih dianggap sebagai barometer pergerakan mahasiswa Indonesia, maka para mahasiswa yang terlibat dalam Aksi Mahasiswa 5 Agustus 1989, ditangkap, diadili dan dipenjara termasuk Fadjroel Rahman (sekarang Komisaris Utama PT Adhi Karya, perusahaan BUMN).
Tidak hanya itu, para mahasiswa Kampus Gajah Duduk ini juga dipecat oleh pimpinan ITB. Proses pengadilan terhadap para mahasiswa ITB ini penuh dengan drama, tekanan serta ancaman. Sebagai wartawan baru waktu itu, saya berkesempatan mengikuti proses persidangan mereka di PN Bandung di Jl. Martadinata (Riau) Bandung.
Proses penangkapan hingga pemenjaraan terhadap para mahasiswa ITB ini penuh dengan cerita seru dan mendebarkan. Mereka dipenjara berpindah2, mulai di LP Kebon Waru di Jl Jakarta, LP Sukamiskin, hingga pernah dipindah ke LP Nusakambangan di Jawa Tengah.
Kini Jumhur kembali turun ke jalan memimpin aksi melawan Pemilu Curang. Di era Presiden SBY, Denci sempat dikritik banyak teman2nya setelah duduk sebagai Kepala BNPTKI. Sebaliknya, salah satu teman Jumhur yakni Fadjroel Rahman yg ketika itu masih berada di luar kekuasaan, nyaris tanpa henti terus mengritik pemerintahan SBY.
Ya begitulah kehidupan aktivis. Dia bisa “berjuang” di dalam maupun di luar kekuasaan. Kali ini Aden Cilik Jumhur Hidayat berjuang di luar kekuasaan. Yang dia lawan sekarang tentang Pemilu Curang 2019.
By. Tjahja Gunawan