Artikel dan sejumlah foto pada Ahad (31/3/19) viral di media sosial. Gubenur Jakarta Anies Baswedan membuat narasi kuat dan tampilan sejumlah foto membuat kita takjub. Isinya sebagian berikut ini:
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.
Hai kau pengemudi motor. Ketahuilah petugas penyapu jalan yang kau tabrak itu hari ini dikuburkan. Kau tabrak dia hari Selasa Subuh, 26 Maret. Lalu kau lari. Kau tega meninggalkan anak manusia terkapar tak berdaya di jalan raya.
Naufal Rosyid ditemukan terkapar di tepi jalan. Masih dengan sapu dan seragamnya. Di bawah jalan layang Pasar Rebo. Tak sadarkan diri. Pukul 5.30 pagi dia ditemukan oleh kawan kerjanya.
Yang menarik Anies saat melayat, dia ikut mensholatkan dan juga membawa jenazah dalam keranda. Ia memanggulnya sendiri. Sejumlah foto viral. Media JakartaSatu.com mengulasnya secara khusus silakan Klik linknya: https://jakartasatu.com/2019/03/31/anies-dan-penyapu-jalan/
Namun di peristiwa itu ada yang terselip kritik keras bagi Gubernur Jabar. Karena ada komentar dari para netizen yang mampir di Timeline FB Anies Baswedan.
Komentar itu memerupakan satu oto kritik bagi Gubernur Jabar yang datang atas nama warga Jabar, hal ini disampaikan Alvin SidQi dalam kometarnya. Ini mengelitik sekaligus yang lucu pingin tahu isinya silakan simak:
Surat Terbuka dan Penawaran Dari Warga Jawa Barat.
Dear Warga Jakarta Kami mohon untuk dapat mengabulkan Permohonan kami warga JawaBarat untuk Tukar Sementara atau Selamanya Gubernur Jakarta menjadi Gubernur Jawa Barat, Karena Gubernur kami bukan sibuk kerja membangun Jawa Barat, Malah sibuk kampanye pilpres dan malah mau membangun taman Dilan, Dimana Dilan bukan tokoh panutan.
Jika dirasa Tawaran kami belum memuaskan akan kami tambah sekalian dengan Wagub Jabar secara GRATIS. Dan ongkir kami yang nanggung. Mohon Tanggapan Kembali Warga Jakarta .!!
TTD Warga Jawa Barat.
Inilah fenomena pemimpin baru. Peristiwa dari sudut lain dan cara lain yang bisa jadi mungkin Gubernur yang sedang sibuk urus Petahana itu tak peduli.
Dan baiklah tapi kami merasa ini harus dipahami dengan bijak. Kumaha tah Kang Rika alisa Ridwan Kamil?| AMedita