Proyek ini tertuang dalam kontrak Nomor PL.02.02/4//KKI/VIII/4260/2016 tanggal 30 Agustus 2016. Perusahaan yang menjalankan proyek di atas adalah CV. Karya Bangun Wahana yang beralamat di Ruko Modernland Blok AR.1-2 Jln Jend.Sudirman Rt.004/007 Kel.Babakan Kec.Tangerang Kota Tangerang.
“Center for Budget Analysis (CBA) menemukan indikasi kuat adanya permainan proyek yang dilakukan oleh pihak Kemenkes dengan pihak perusahaan,” ujar Jajang Nurjaman
Koordinator Investigasi Center for Budget Analysis (CBA) dalam rilisnya kepada redaksi, Senin (22/10/18).
Sejak awal pihak panitia lelang sudah menentukan pemenang proyek, dan lebih parahnya lagi sebelum lelang dilaksanakan CV. Karya Bangun Wahana telah mengerjakan pencetakan ID card, amplop Surat Tanda Registrasi (STR), dan map Surat Tanda Registrasi (STR). Berarti proses lelang yang melibatkan 83 persusahaan ini hanyalah formalitas guna menutupi permainan kotor oknum kemenkes.
“Guna memuluskan permainan kotor mereka, panitia lelang juga bermain di persyaratan lelang, misalnya pihak penyedia wajib menyampaikan foto/gambar bukti kepemilikan mesin-mesin, seperti: mesin computer to plate (1 unit), mesin double folio 4 warna (2 unit), mesin ½ plano 4 warna (1 unit), mesin cetak ID card. Di mana persyaratan ini, sudah jelas mengarahkan ke perusahaan tertentu,” bebernya.
Berdasarkan data di atas, Center for Budget Analysis mendorong pihak berwenang, khususnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menindaklanjuti dugaan permainan proyek pencetakan ID card, amplop Surat Tanda Registrasi (STR), dan map Surat Tanda Registrasi (STR) Kementerian Kesehatan.
“KPK harus segera bertindak, memeriksa Kementerian yang dipimpin Nila Moeloek, jika dibiarkan Kementerian ini akan semakin sakit karena kebanyakan bermain proyek dan merugikan Negara,”pungkasnya. |jbs