NENGSI
Wahidin Darwis
Nengsi
Neneng korupsi
Suap meikarta di kabupaten Bekasi
Beritanya panas seperti merapi erupsi
Tapi membisu para cebi
Karena Neneng itu timsesnya Jokowi.
Beda bangat dengan Ratna Sarumpaet membohongi
Beritanya digoreng sejagad bumi
Lantaran memuncaknya benci
Pada Prabowo-Sandi.
Saat Ratna Sarumpaet dihakimi
Jagad maya ramai
Gimana Prabowo mau urus negeri
Anggota timses nya aja begini
Mereka pun minta maaf tak berselang hari
Bentuk kesadaran hati
Atas khilaf mempercayai
Kebohongan 1 kali.
Lah ini Neneng Bekasi
Angin boleh dong berpuisi
Bagaimana Jokowi-Ma’ruf mau urus negeri
Anggota timses nya aja korupsi
Dua korwil pemenangannya juga jadi tersangka kini
Tetap saja diam para mafia bully
Tidak ada yang minta maaf lagi
Begitulah kalau tidak ada malu di hati.
Hoax nya Ratna Sarumpaet karena berbohong
Lebih hoax lagi menyembunyikan bohong
Janji-janji yang tak kunjung datang
Kebijakan bodong
Menggunung hutang
Rupiah terbanting
Buku merah yang sobekannya hilang
Ulama terus dihadang
Peluru nyasar gedung
Beritanya menguap bak gelembung.
Bersih kata nya
Lah ini korupsi meraja lela
Tentang Romy yang mangkir panggilan KaPeKa
Neneng Hasanah
Suap meikarta perampas tanah
Geopolitik ekonomi serakah
Kongkalikong komprador dan penjajah
Semua demi rupiah
Dan nafsu sampah
Tetap saja pendukungnya kelu lidah
Atau fanatisme akut yang tak bisa lagi melihat itu salah.
Nengsi
Bagian dari politik gengsi
Malu mengakui
Minta maaf pun tidak berani
Apalagi berharap ceby menghakimi
Itu tidak mungkin terjadi
Lantaran tertutupnya hati.
Nengsi
KaPeKa sungguh berani
Tapi tidak dengan buku merah suap impor daging sapi.
Juga e-KTP nya tuan putri.
Nengsi
Nasib mu kini
Dipecat dari timses Jokowi
Bermalam di bui.
Nengsi
Borok meikarta Bekasi.
Bandung, 17 Oktober 2018