Aher Connection Masih Bercokol di Jawa Barat. (2)
Oleh : Kuncen Suryakancana.
Kekuatan Aher Connection mulai melemah, lobi-lobi politik untuk mempertahankan posisi dan cengkeraman pengaruhnya tidak dilakukan terbuka oleh pihak-pihak utamanya lagi namun sudah melalui perantara-perantara yang berkamuflase menjadi orang netral, mengaku timses RK ataupun orang profesional padahal kepentingan dan keperluannya, sarua keneh, kehed.
Tiga karakteristik pihak yang menjadi perantara Aher connection yang berkamuflase ini : 1) aparat level tertinggi di dalam birokrasi yang telah menjadi mitra kerja Aher , 2) profesional di dalam BUMD rekrutan Aher, 3) tokoh seolah-olah netral, biasanya akademisi ataupun aktivis.
Sebut saja kasak-kusuk yang dilakukan oleh T salah satu direksi dilingkungan anak usaha BUMD perbankan bergerak di asuransi pembangunan mendorong, mengusung orang netral untuk duduk jadi salah satu direksi, pemuda T dikenal sebagai pengumpul dan pengatur dana-dana tak bernama dikalangan mereka selama ini, mendorong orang yang netral untuk mendapatkan posisi agar posisi dianya sendiri aman. Itu salah satu pola yang sedang dimainkan dan dikembangkan, kade timses RK ulah asup angin.
Kabar berkembang, BPK dan Kejaksaan mulai bersiap turun ke Jawa Barat memeriksa proyek mangkrak, proyek fiktif ataupun perkeliruan lainnya, tidak heran kekuatan parpol pendukung RK bukanlah parpol kemarin sore, permainan akan makin tinggi dalam bulan-bulan mendatang, RUPS BJB misalnya yang akan dilakukan bulan November adalah pintu pertama dalam upaya mempergilirkan kekuasaan dan pergantian pemain, nama-nama calon direksi dan komisaris mulai ngapung ke permukaan berlomba mengklaim didorong dan didukung oleh berbagai pihak orang dekat koalisi Parpol pendukung.
Wahai Warga Jawa Barat, zaman baru memang telah datang bagi Jawa Barat namun kita sarerea harus tetap waspada jangan sampai terulang kembali pepatah ” keluar dari mulut buaya, masuk ke mulut harimau.” Pamingpin tetap harus diingatkan, ceuk Abah Acton kieu baraya “Power tends to corrupt; absolute power corrupts absolutely.”
Wassalam.