Home Bandung Rektor Unpad dan Kecerdasan Lokal Jenius

Rektor Unpad dan Kecerdasan Lokal Jenius

1812
0

JABSRSATU.COM – Tak bisa melepas dunia pendidikan tinngi di tanah tatar Sunda  Jawa Barat, Khususnya di Kota Bandung dengan civitas academica Universitas Padjadjaran (Unpad).

Unpad adalah harapan besar bagi kebanyakan warga Pasundan dalam mengamumule kearifan lokal jenius. Unpad bukan sekadar perguruan tinggi di ibu kota Jawa Barat, namun Unpad juga merupakan salah satu pusat keunggulan yang bisa membangun peradaban tatar Sunda lebih  baik bukan saja untuk Bandung dan Jawa Barat atau Indonesia tapi harus bisa meninju dunia dalam kekuatan kecerdasan pamajuannya.

Ada tiga Calon Rektor yang sedang siap bertanding dan telah ditetapkan Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Padjadjaran  untuk tiga Calon Rektor Unpad periode 2019-2024 berdasarkan hasil rapat pleno yang digelar di Sekretariat MWA Unpad antara lain Aldrin Herwany, PhD, (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Prof. Atip Latipulhayat, PhD, (Fakultas Hukum), dan Prof. Dr. Obsatar Sinaga (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik).

Dalam Rapat Pleno dilakukan setelah Panitia Pemilihan Rektor (PPR) secara resmi menyerahkan berkas pemeriksaan administratif delapan Bakal Calon Rektor kepada MWA Unpad, Jumat (14/9) lalu. Berkas menjadi penentuan MWA dalam memilih dan menetapkan Calon Rektor.

Selanjutnya, masa pemilihan dan penetapan Rektor Unpad 2019-2024 digelar mulai 18 September hingga 27 Oktober. Tiga Calon Rektor akan melakukan sosialisasi gagasan dalam rentang waktu 18 September hingga 26 Oktober.

Sosialisasi gagasan dilakukan kepada seluruh unsur kelembagaan Unpad, diantaranya anggota Senat Akademik dan Dewan Profesor Unpad di Ruang Serba Guna Lantai 4 Gedung 2 Kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, pada 21 September; BEM Kema Unpad di Bale Santika Unpad, Jatinangor, pada 25 September; Ikatan Alumni Unpad di Gedung 2 lt 4 R Serbaguna, pada 29 September.

Sosialisasi kepada Tenaga Kependidikan di Bale Sawala Unpad, Jatinangor, 4 Oktober; dan masyarakat umum di Aula Redaksi kantor Harian Umum Pikiran Rakyat, 9 Oktober 2018.

Berikut ini tiga sosok secara lengkap:

Aldrin Herwany, S.E., M.M., Ph.D.
Tempat Tgl Lahir : Tanjung Karang, 16 Juni 1969
Unit Kerja/Instansi : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran
Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
Pendidikan Terakhir : Strata-3 dari International Islamic University Malaysia

Prof. H. Atip Latipulhayat, S.H., LL.M., Ph.D.
Tempat Tgl Lahir : Tasikmalaya, 28 Juli 1964
Unit Kerja/Instansi : Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran
Jabatan Fungsional : Profesor
Pendidikan Terakhir : Strata-3 dari Monash University, Australia

Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S.IP., M.Si.
Tempat Tgl Lahir : Deli Serdang, 17 April 1969
Unit Kerja/Instansi : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Padjadjaran
Jabatan Fungsional : Profesor
Pendidikan Terakhir : Strata-3 dari Universitas Padjadjaran

Dari tiga nama pilihan masing-masing punya warna. Namun warga Jawa Barat tentu saja sangat berharap ketiga kandidat akan terpilih yang terbaik dan memiliki visi arahnya jelas menuju menjadi Rektor Unpad.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Kang Emil berharap Rektor Unpad juga akan membawa kebermanfaatan ilmu yang lebih terasa bagi masyarakat.

“Titipan saya ke Unpad, keilmuan itu jangan menara gading. Menara gading itu riset-riset hanya memintarkan diri sendiri. Kebermanfaatan itu harus terasa di masyarakat. Saya tekankan pengabdian pada masyarakatnya itu, tolong rektor baru, agar lebih besar,” kata Ridwan Kamil atau Kang Emil pada 4 Oktober 2018.

Dalam pandangan Kang Emil, Unpad memiliki potensi lebih besar untuk membawa manfaat keilmuan kepada masyarakat. Apalagi, Unpad menjadi salah satu universitas dengan jumlah peminat terbanyak di Indonesia. Pemerintah Provinsi Jawa Barat, ungkap Emil lagi, juga membuka peluang kolaborasi bagi Unpad. Salah satunya dengan program satu desa-satu perusahaan.

Seniman legendaris Bandung, Acil Darmawan Hardjakusumah atau dikenal sebagai Acil Bimbo, juga mengatakan, dirinya berharap Rektor Unpad yang terpilih adalah sosok yang terbaik dan dapat diterima masyarakat Jawa Barat. “Intinya kami mengharapkan calon rektor benar-benar yang terbaik dan bisa diterima dan menjadi kebanggan masyarakat Jawa Barat, khusunya Sunda,” kata Acil Bimbo, 28 September 2018,  dikutip Pikiran Rakyat.

Pada hari yang sama, di tempat terpisah, Ketua Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi juga mengatakan, Rektor Unpad harus memiliki rasa cinta yang mendalam kepada budaya Sunda dan melestarikan budaya Jawa Barat. “Siapa pun calonnya harus punya kecintaan kepada budaya Sunda, bertanggung jawab dan melestarikan budaya Jawa Barat,” kata Didi.

Namun Isu tak sedap juga muncul bahwa ada desakan Ikatan Alumni (IKA) Unpad dan para inohong Sunda kepada Majelis Wali Amanah (Majelis Wali Amanat) MWA, usut calon rektor yang terjerat kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan permasalahan etika serta moral yang menimpa salah satu calon rektor Unpad Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S.ip., M.Si.

Sebelumnya, kasus tersebut muncul setelah mantan istrinya Erna melaporkan kasus KDRT tersebut lewat surat. Para alumni meresponsnya dengan keras bahwa itu merupakan salah satu permasalahan moral.

“Majelis wali amanat yang bertanggung jawab dan telah menentukan 3 calon rektor, kenapa yang seperti ini bisa lolos dan sampai hingar bingar,” ujar Alumni Fakultas Hukum Unpad dan Advokat, Dindin Maolani, di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, Jum’at (28/9/2018).

Ia mengaku siap datang menghadap MWA untuk menyampaikan permasalahan ini serta mendesak MWA untuk membuat tim investigasi.

“Kami siap datang untuk datang ke wali amanat. MWA harus membuat tim investigasi yang independen,” kata Advokat Senior ini.

Ini tidak hanya menjadi urusan alumni, lanjutnya, tetapi juga urusan orang Sunda atas kasus yang ada. Supaya ini tidak menjadi kepanjangan terlebih urusan tuduhan KDRT.

Kasus pelaporan dari mantan istrinya itu tidak boleh diabaikan. Pihaknya juga sudah meneliti tentang kebenaran dari surat itu.

“Medsos media mainstream sudah muncul gambar istrinya dulu yang terkena KDRT oleh salah seorang calon rektor Unpad yang mendapat surat terbanyak. Tentu saja ini bukan hal sepele,” bebernya.

Selain itu, ada hal lain yang menjadi permasalahan. Menurutnya nama Universitas Padjadjaran itu identik dengan suku Sunda maka alangkah baiknya kalau rektor Unpad dari orang Sunda.

“Ada dua hal yang penting yang akan kita respons. Pertama, persoalan terkait dengan nama Universitas Padjajaran itu diartikan sejarahnya sangat besar bagi orang Sunda jangan disepelekan membawa nama Padjadjaran,” jelasnya.

Kiranya memang tak salah jika kini ada harapan apakah Rektor Unpad dan Kecerdasan Lokal Jenius ini harus di kedepankan secara professional dan berwibawa. Jadi mari kita saksikan apa hasilnya dan bagaimana kelak yang terpilih apakah akan membawa Unpad pada pemajuan atau hanya sekadar mimpi? |AME/JBS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.