Home Hukum Lidan Sang Wakil Milenial untuk DPD RI dari Jabar

Lidan Sang Wakil Milenial untuk DPD RI dari Jabar

1821
0

JABARSATU.COM – Maulidan Isbar (Lidan), nama itu tertulis diantara 49 calon Dewan Pimpinan Daerah (DPP) RI daerah pemilihan Jawa Barat. Masuknya nama Lidan dalam daftar calon tetap DPD merupakan sebuah kejutan sekaligus fenomena. DPD yang selama ini merupakan tempat para politisi veteran, dihiasi seorang anak muda, bahkan mungkin terlalu muda untuk menjadi calon DPD.

Lidan bulan Agustus kemarin baru genap berusia 24 tahun, benar-benar menjadi wakil kaum milenial Jabar untuk maju sebagai Senator.

Ketika saya sehabis shalat Ashar secara kebetulan bisa berbincang dengannya di teras sebuah masjid di bilangan Depok.

Pemuda ini banyak bercerita. Bagaimana ia harus berjuang selama hamir 5 bulan untuk memperoleh dukungan dari 20 kabupaten/kota di Jawa Barat.

Padahal ia hanya berbekal tabungan Rp 3,4 juta. Terkadang jadi narasumber, jadi penceramah dalam kegiatan keagamaan, atau bahkan jadi MC berbagai acara untuk bisa memperoleh dukungan.

“Saya sampaikan kepada audiens bahwa panitia tidak perlu membayar honor saya sebagai narasumber, cukup saya minta dukungan untuk mencalonkan diri sebagai DPD berupa foto copy KTP..” kenangnya dengan suara yang dalam menahan haru.

“Allah telah memberikan kemudahan kepada saya. Alhamdulillah akhirnya lebih dari 10 ribu KTP dukungan dapat saya kumpulkan.”

Suaranya semakin parau dan di matanya kelihatan butir-butir bening menggelayut.

Luar biasa cita-citanya masuk ke dunia politik. ingin menjadi enterpreter politik Indonesia. Tekadnya ini didorong oleh kepedihan, kekecewaan bahkan kegeraman seorang anak muda terhadap carut-marutnya wajah politik Indonesia.

“Lihatlah kaum elit kita, mereka tidak malu lagi saling serang, saling hujat, bahkan saling caci. Di depan kita, di depan rakyat Indonesia. Apakah politik tidak punya moral, tidak punya etika, sehingga setiap orang bisa ngotot berbagai cara untuk menyatakan dirinya paling benar dan yang lain salah..” Dalam nada bicaranya ada spirit anak muda yang berkobar.

“Alasan itulah yang membuat saya memilih DPD. Saya tidak usah tunduk kepada plate form partai, kaki saya akan melangkah dengan bebas. Tanggungjawab saya hanya kepada masyarakat. Mereka telah memberikan kepercayaan kepada saya, dan mudah-mudahan kelak memilih saya pada waktunya. Kepercayaan itu amanah, modal saya untuk bisa berjuang dengan seluruh kemampuan bagi kepentingan masyarakat,” sambungnya dengan nada suara semakin bersemangat.

Lidan merupakan pemuda yang serba bisa. Pariwisata adalah pendidikan formalnya, sehingga itu ia sering dipercaya sebagai narasumber dalam berbagai kegiatan seminar, mulai yang skala lokal, nasional sampai yang internasional.

Ia juga sudah 3 tahun menjadi co-founder Kayuh Woodenbike, produk kreatif anak muda yang telah mampu menciptakan sepeda berbahan dasar limbah kayu karet bertenaga listrik, merupakan yang pertama di dunia.

Bulan Juli lalu Lidan terpilih sebagai salah seorang pemuda berprestasi tingkat provinsi Jabar Sekarang Lidan sedang mengikuti 2 jenis kompetisi tingkat nasional, dan sudah masuk sebagai finalis.

Prestasinya seabreg. “Alahamdulilah target saya tercapai. Dulu ketika di pesantren saya target mampu meraih 10 penghargaan, ternyata Tuhan kasih 16. Ketika awal kuliah target saya 50 penghargaan, kembali Tuhan sangat sayang, saya dikasih hampir 100 prestasi,” jawabnya ketika ditanya apa saja kejuaraan yang pernah diikuti.

Leadership tampak jelas kelihatan pada diri pemuda ini. Lidan sekarang menjadi pengurus di tingkat nasional beberapa organisasi, antara lain Asosiasi Duta Wista Indonesia, Indonesia Tourism Youth Forum, Gerakan Milenial Kami Berani dan masih banyak lagi organisasi yang dikelolanya. Sekalipun demikian ia tetap tidak melupakan kegiatan di kampungnya, terbukti ia tercatat sebagai sekretaris DKM Masjid At-Taqwa di Bojonggede Bogor.

Perjuangan Lidan memang masih panjang dan terjal, ia harus menghadapi masa kampanye selama hampir 7 bulan sebelum tanggal pemilihan 17 April tahun depan. Padahal saat ini Lian hanya bermodalkan Rp 300.000,- untuk biaya kampanyenya. Sekalipun demikian kelihatannya tidak tampak kesan pesimis, anak muda ini luar biasa semangatnya. Saya menatap punggungnya yang kokoh disertai rasa kagum, ketika ia pamitan sambil terlebih dulu menyalami tangan saya dengan ta’zim, tak lepas menatap Lidan yang hilang ditelan ramainya lalu lintas jalan Margonda Raya. |Rachmat /JBS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.