Kampung Blekok ini bukan nama sebenarnya, karena nama aslinya adalah Kampung Rancabayawak.
“Seiring perubahan zaman, sekarang rumpun bambu tinggal delapan titik, adanya di Ranca Bayawak,” ujar Ujang.
Rumpun bambu itu menjadi sarang burung blekok, tempat berlindung dan tempat beranak pinak burung tersebut.
Di kampung Ranca Bayawak dulu terdapat 30 jenis burung yang datang ke rumpun bambu disini, sekarang tinggal lima jenis yaitu burung kuntul Kerbau, burung kuntul Besar, burung kuntul kecil, burung Korea, burung Blekok.
Kelima jenis burung itu sudah menjadi hewan yang dilindungi yang diatur dalam Perda Nomor 11 tahun 2005.
Jumlah burung berbulu putih serta berkaki dan berparuh panjang yang kerap menclok di rumpun bambu Kampung Ranca Bayawak, diperkirakan mencapai 2.800 ekor.
Ujang mengaku informasi jumlah burung-burung tersebut didapatkannya dari pengamat dan peneliti burung Bicon Universitas Padjadjaran yang datang ke kampungnya.
Jika Anda ingin melihat burung yang ada di kampung Ranca Bayawak, datang pukul 15.00 WIB karena di jam itu, kelima jenis burung itu pulang ke sarangnya.
Kampung Ranca Bayawak ada tiga RT di RW 02, terdapat 71 kepala keluarga dan ada 226 orang yang menetap di sini. |TrB/JBS