JABARSATU – Hingga pagi ini Kamis 23 Nopember 2017, perjalanan kereta api dari arah Timur menuju Bandung masih dialihkan melalui jalur Utara. Hal ini dilakukan menyusul semalam terjadi longsor susulan di jalur kereta api kawasan Kabupaten Garut.
Dengan begitu, terdapat delapan titik longsor yang membuat jalur kereta api tertutup dan tidak bisa dilalui.
“Sampai saat ini belum bisa dilalui, masih memutar, karena semalam ada longsor susulan, ” kata Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Joni Martinus.
Tingginya curah hujan akhir-akhir ini berimbas pada terganggunya perjalanan kereta api di Daop 2 Bandung pada Rabu (22/11/2017) pukul 18.00 di antara Stasiun Bumiwaluya – Cipendeuy.
Pada awal nya longsor ditemukan di KM 233 lalu terjadi longsor susulan dibeberapa tempat lainnya yakni KM 230, KM 231 , KM 232 , dan KM 234 .
“Untuk tetap menjalankan kereta supaya tetap berangkat , maka kami mnggunakan pola operasi memutar untuk kereta keberangkatan dari Bandung ke arah Timur melalui jalur utara lintas Purwakarta – Cikampek – Cirebon – Purwokerto dan Kroya, ” katanya.
Begitupun sebaliknya kereta dari arah Timur di alihkan ke arah Utara melalui Kroya – Purwokerto – Cirebon – Cikampek – Purwakarta – Bandung.
Adapun kereta-kereta yang operasi perjalanannya dengan memutar adalah Malabar, Mutiara Selatan, Kahuripan, Lodaya, Turangga, Kutojaya Selatan, dan Srayu.
Untuk kereta Argo Wilis dan Pasundan yang tertahan menuju Bandung dilakukan overstafen atau penumpang kereta dialihkan ke moda transportasi bus .
Menurutnya, disamping mengerahkan petugas pihaknya juga mengerahkan alat berat untjk membebaskan timbunan longsor.
“Atas nama PT Kereta Api Idonesia, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan dan terganggunya perjalanan kereta akibat bencana alam ini ” katanya.(TJ/JBS)