JABARSATU – Sebanyak 150 rumah warga Desa Margaasih, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, dilanda banjir setinggi 20-120 cm, Rabu malam. Banjir berasal dari luapan Sungai Cicangkring setelah turun hujan deras.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, H. Tata Irawan menerangkan, banjir yang meredam ratusan rumah di Desa Margaasih sebagai dampak hujan deras di kawasan Kota Cimahi dan Kota Bandung sejak Rabu pukul 16.00 WIB.
“Berdasarkan pantauan di lapangan dan keterangan dari berbagai warga, kami mendapat keterangan banjir tersebut setelah ada aliran air dari kawasan Kota Cimahi dan Kota Bandung,” kata Tata kepada galamedianews.com di lokasi banjir.
Menurut Tata Kamis 12 Oktober 2017, aliran air hujan tersebut masuk ke daerah aliran Sungai Cicangkring yang melintasi Desa Margaasih. Karena debit aliran airnya sangat deras, sehingga air yang mengalir di sungai tidak tertampung dan akhirnya meluap.
Ia mengatakan, daerah yang terkena dampak banjir itu, yakni RW 05, 10, 11, dan 12 Desa Margaasih. “Memang sebelumnya, empat RW di Desa Margaasih tersebut sering terkena dampak banjir dari luapan sungai yang sama,” katanya.
Berbeda dengan RW 13 dan 14, kata Tata, menjadi korban banjir dampak dari pembangunan Tol Soroja (Soreang-Pasirkoja) yang belum rampung pengerjaannya.
“Kita pun turut memantau di lapangan. Diketahui ketinggian air di jalan antara 10-100 cm. Berbeda dengan di permukiman setimggi 20-120 cm,” katanya.
Dampak banjir tersebut, Tata mengatakan, ruas jalan menuju kantor Camat Margaasih terputus. Tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
“Perlu kita ketahui, dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa. Hasil pemantauan terakhir di lapangan, sekitar 150 rumah terendam banjir. Paling parah di RW 10 Desa Margaasih,” katanya.
Menjelang Rabu tengah malam ini, katanya, tinggi genangan air perlahan-lahan sudah mulai surut. “Itu laporan sementara hasil kita di lokasi banjir. Kita juga terus menjalin komunikasi dengan aparat desa setempat, untuk mengetahui perkembangan terakhir di lokasi banjir,” katanya.(GM/JBS)