JABARSATU – Golkar diprediksi bakal terpecah jika DPP Golkar keukeuh mengusung nama selain Dedi Mulyadi dalam Pilgub Jabar mendatang.
Demikian dikatakan, Pengamat Politik dari Unpad, Firman Manan. Menurutnya Dedi Mulyadi memiliki kemampuan komunikasi politik yang baik terbukti satu-satunya kader partai yang mampu menembus tiga besar survey.
“Variabelnya di internal Golkar sendiri kalau DPP mampu menyolidkan mengusung yang lain tidak masalah, tetapi Dedi kan selama ini memiliki track luar biasa dengan popularitasnya dan elektabilitasnya serta kemampuan komunikasi politiknya,” ujarnya dihubungi melalui saluran teleponnya, sepertidikutip rmol, Kamis 28 Septembr 2017..
Ia juga mengungkapkan bahwa Dedi memiliki nilai bargaining yang cukup tinggi, apabila Golkar tidak mencalonnkan Bupati Purwakarta tersebut, bisa saja diusung oleh poros lain termasuk pilihan PDIP.
“Kemunginan diusung poros lain atau langsung oleh PDIP terlebih dengan Dedi, PDIP sudah bangun komunikasi selain itu saya belum melihat PDIP punya figur potensial untuk diusung di Pilgub Jabar,” tambahnya.
Menurutnya, potensi Dedi diusung oleh PDIP, cukup besar terlebih dua nama lain kemungkinan tidak akan di usung PDIP, selain intensitas komunikasi Dedi yang cukup kuat dengan PDIP.
“Plihannya PDIP hanya Dedi Mulyadi, daripada usung calon sendiri yang belum matang, lebih baik usung orang yang sudah cukup kuat elektabilitas dan popularitasnya,” ujarnya.
Menurutnya, potensi pecah ditubuh Golkar dalam Pilgub Jabar bisa saja terjadi, pasalnya, Dedi memiliki pengalaman dalam membangun soliditas terutama arus bawah yang merupakan mesin partai.
“Akan ada tarik menarik apabila di pusat usung orang lain terlebih Dedi memiliki kemampuan mengelola loyalis,karena kans Dedi menang cukup besar,” demikian Firman.