JABARSATU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung akan mengaktifkan kembali aliran Sungai Citarum lama sebagai upaya untuk mengantisipasi bencana banjir yang kerap melanda sejumlah daerah di Kabupaten Bandung, setiap memasuki musim penghujan
Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser menuturkan, dibukanya aliran sungai Citarum lama ini untuk danau (oxbow) yang berfungsi mengawetkan air dan penampungan air hujan.
“Dengan adanya oxbow ini, beban air di aliran sungai Citarum utama bisa mengutang dan dibebankan ke aliran Citarum lama,” ujar Dadang saat ditemui di Rumah Jabatannya, Soreang, Kab. Bandung.
Dadang mengatakan, pada 2018 mendatang pihaknya pun akan membangun embung dan belanja lahan untuk membangun embung-embung tersebut di sejumlah titik. “Fungsinya sama untuk mengawetkan air supaya tidak lari ke laut semua dan tidak lari ke pemukiman masyarakat semua, supaya tidak terjadi banjir,” katanya.
Tiga unit alat berat pun terlihat sudah beroperasi melakukan pengerukan tanah di aliran sungai Citarum lama yang berada di perbatasan antara Kecamatan Baleendah dan Bojongsoang, Selasa 26 September 2017.
“Ada 14 oxbow di anak sungai Citarum di Kabupaten Bandung, dengan luas sekitar 40 hetar atau lebih luas dibandingkan dengan danau resapan yang hanya 8 hektar. Insya Allah bisa mengatasi banjir saat musim hujan,” ujarnya.
Dirinya menilai, masalah banjir merupakan tanggung jawab bersama dimana seluruh pihak harus bahu-membahu untuk menuntaskannya. Dadang pun tidak menampik untuk mengatasi permasalahan banjir masih terjadi egosektoral antar lembaga.
“BBWS dimana, PSDA dimana dan Pemkab Bandung dimana, ini yang mesti komprehensif. Saya mengajak semua elemen masyarakat di Kabupaten Bandung untuk meningkatkan kesadaran dengan tidak membuang sampah ke sungai dan menjaga kelertarian hutan,” terangnya.
Dadang mengajak, agar penghijauan hutan terus dilakukan, resapan air dibuat, embung-embung, dan sampah tidak dibuang ke sungai.(GM/JBS)