Home Bandung Rancage dan Sastra

Rancage dan Sastra

1337
0

JABARSATU – Bahasa daerah merupakan jati diri sebuah kebudayaan, dan juga sebagai pemersatu masyarakat tanpa melihat latar belakang dari si pengguna bahasa daerah tersebut.

Bahasa dan budaya daerah semakin tergerus zaman dan mulai ditinggalkan oleh masyarakat daerah yang ada di perkotaan dan di pedesaan yang ada di Indonesia, melihat hal ini Ajip Rosidi yang merupakan seorang tokoh Sastera yang terkemuka di kalangan nasional maupun internasional, melakukan pemberian hadiah bagi para sasterawan yang karyanya telah berhasil diangkat kepada masyarakat yang ada diaerah tersebut.

Berawal hanya untuk sasterawan sunda saja, penilaian semakin berkembang luas, yang akhirnya pemberian penghargaan kepada tokoh – tokoh sastera Jawa, Bali, Lampung, Batak dan untuk tahun ini mendapatkan satu tambahan daerah yaitu Banjarmasin.

Acara Rancage Sabtu 9 September 2017  telah diadakan sebanyak 28 kali dan bertempatan di Gedung Arsip Ajip Rosidi, pada tanggal 9 September pukul 10:30 telah diberikan penghargaan kepada sasterawan yang karya – karyanya telah berhasil hadir pada kehidupan bermasyarakat.

Keterlambatan pemberian hadiah bagi karya – karya kesusasteraan yang biasanya diberikan pada tanggal 31 Januari dikarenakan Ajip Rosidi harus bolak – balik rumah sakit pada saat itu, yang akhirnya pemberian hadiah sulit untuk dilakukan.

Tapi bukan berarti penilaian terhadap karya – karya sastera di hentikan, penilaian tetap berlangsung, dan akhirnya menghasilkan sebuah kesepakatan dari tiap – tiap penghargaan yaitu

Aam Amalia dalam cerpen Di Antara Tilu Jaman, mendapatkan penghargaan Sastera Rancage untuk karya dalam bahasa Sunda, dan Komunitas Ngejah diberikan penghargaan Sastera Rancage untuk jasa.

Moh. Syaiful dalam Roman sejarah yang berjudul Agul – Agul Belambangan mendapatkan penghargaan Sastera Rancage untuk karya dalam Bahasa Jawa, dan H. Abdullah Purwodarsono mendapatkan penghargaan dalam jasa karya dalam bahasa Jawa.

Dewa Ayu Carma Citrawati dalam kumpulan cerpen yang berjudul Kutang Sayang Gemel Madui mendapatkan penghargaan Sastera Rancage untuk karya dalam bahasa Bali Sedangkan I Putu Supartika mendapatkan penghargaan dalam bidang jasa, dan masih banyak lagi yang lainnya.

(jobs/ILHAMDI/jbs)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.