JABARSATU – Rumah Produksi Neo Teater mendapatkan kesempatan menampilkan sebuah lakon Rumah Boneka ( A Doll’s House ) Karya Henrik Ibsen dalam bentuk terjemahan Indonesia, dengan tetap menggunakan nama – nama tokoh dan latar peristiwa sesuai dengan lakon aslinya.
Rabu malam tadi 30 Agustus 2017 menampilkan Scene ke – 3 di kampus ISBI Bandunh. Tidak mudah, karena perbedaan bahasa dan juga harus memainkan tingkah laku orang Eropa yang oara Aktor dan Aktris mempunyai kebiasaan yang berbeda dari kebiasaan mereka sehari
Seleksi yang begitu ketat terhadap para aktor maupun aktris dalam menampilkan peran Rumah Boneka, dilihat dari berbagai hal, yaitu bagaimana kehidupan pemain, kondisi fisik dan juga psikis untuk memerankan peran dalam Rumah Boneka.
Bertempat pada gedung teater ISBI ( Institut Seni dan Budaya Indonesia ) para pemeran memainkan perannya dengan pengkhayatan yang mendalam sehingga penonton tidak akan mengedipkan matanya untuk sejenak, bukan hanya para pemain yang bisa menampilkan setiap karakter yang diperankan, tetapi juga latar belakang sangat mendukung setiap peran.
Sutradara Rumah boneka, Fathul A. Husein berharap lomba yang di ikuti oleh lima negara ini dan bertempat di Jepang pada tanggal 4 – 10 September 2017, dapat menumbuhkan orang – orang teater kedalam perfilman Indonesia, dia juga berharap jabatan yang ada di industri perfilman dipegang oleh orang teater agar seni teater dalam perfilman dapat dimainkan oleh aktor maupun aktris yang mempunyai jiwa seni.
Fathul juga menegaskan, untuk menjadi seniman kita harus memahami segala dasar dalam ilmu seni yang akan kita tekuni, agar seni tersebut dapat diapresiasikan tidak sembarangan, agar karakteristik yang dimiliki oleh para seniman dapat dipahami dan terlihat indah
(jobs/ILHAMDI/jbs)
