Home Bandung Patung Ikan di Pangandaran Dirobohkan, Seniman Jabar Ngamuk

Patung Ikan di Pangandaran Dirobohkan, Seniman Jabar Ngamuk

3656
0

JABARSATU – Patung Ikon Pariwisata karya Nyoman Nuarta  Pangandaran dirobohkan semiggu lalu, dan menuai kritik dari berbagai pihak khusunya seniman Jawa Barat. Dalam status di FB, seniman Godi Suwarna menulis “Mari kita mengheningkan cipta sedalam-dalamnya buat sebuah patung ikan karya lanceuk kita, Sang Maèstro: Nyoman Nuarta yang telah dihancurkan begitu saja oleh pemkab Pangandaran nan biadab tiada tara! Mari kita berdo’a: Semoga para pejabat di sana belegugnya tidak dibeakkeun ku sorangan.Al-Fatihah…!”

Menurut Godi, Nyoman tèh maèstro dunia, para pejabat kabupatèn Pangandaran berani merobohnyya, “Karya maèstro aja dihantam gitu. Gimana nasib karya anak-anak Pangandaran nan berbakat seni semisal karya para perupa muda Aie Restu cs.? Pastinya pajabat sana tèh cuèk bèbèk da. Dasar Si Pemkab Ndeso!”ujar Godi.

Godi menilai perobohan patung ini merubapakn ai yangm luar biasa, “unutngngna tèh Pangandaran sekarang sudah misah dari kabupaten Ciamis! Kalau masih ngahiji mah aku bakal ikut kawiwirangan alias malu nan teramat sangat sama kalakuan yang buas sabab teu nyakola bagai ikan hiu macan ituh” tambhanya.

Sebelumnya,   Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengaku jika dirinya tidak mengetahui kalau patung tersebut hasil karya Nyoman Nuarta.  “Tidak ada referensi dan tidak ada yang memberitahu kami patung itu karya siapa. Usai dibongkar, baru ada komplain,” terang Jeje.

“Kami juga terkejut, tapi pembongkaran sudah terjadi. Atas nama masyarakat dan pemerintah, kami meminta maaf kepada beliau. Seandainya kami tahu, pasti akan kami konsultasikan kepada beliau,” lanjut Jeje.

Masih dikatakan Jeje, alasan patung ikan Pangandaran dibongkar lantaran tak lagi cocok dengan kondisi Kabupaten Pangandaran sekarang ini.  “Kita melihatnya sudah tidak pas dengan keadaan sekarang. Kita ingin memperlihatkan semangat Pangandaran yang maju dan sedang membangun dengan menata beranda depan,” ucapnya.

Pantas atau tidaknya patung ikan tersebut bukan berasal darinya.  “Masyarakat memandang itu kurang pas dan harus dibangun dengan yang lebih bagus dan disesuaikan dengan kondisi saat ini,” ungkapnya.

Komenyar pun  berhaburan, Ahda Imran misalnya, ia menulis komentar “ Kenapa pemerintah memberi contoh vandalisme? Kalau pun dalam logika kontrak patung/monumen itu sudah jadi aset pemkab, bukan berarti pemkab bisa berlaku seenaknya. Bagaimanapun itu sebuah karya yg berbeda dgn proyek suatu bangunan gedung. Itu monumen/patung, karya seni. Setidaknya seniman diajak konsultasi lebih dahulu, setidaknya biarlah si seniman yg menurunkannya jika memang mau diganti atau apalah”

Akun Gunawarman Nataprawira menulis komentar “ Tah eta perluna ngasah rasa ngolah pikir teh ulah memtang mentang geus boga kakuasaan, tapi miskin kawijaksanaan. Prihatin masih keneh seueur pejabat anu kawas kieu….”

Serta banyak lagi komentar yang menyayangkan patung ikan dirobohkan. (JBS/MD)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.