Home JabarKini Gempa Bumi 6,3 SR di Sukabumi

Gempa Bumi 6,3 SR di Sukabumi

1128
0

JABARSATU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG melaporkan telah terjadi gempa bumi. Gempa bumi ini berkekuatan 6,3 SR dengan episentrum di Samudera Hindia. Tepatnya 179 km barat daya Kota Sukabumi atau 226 km barat daya Bandung atau 253 km barat daya Jakarta pada Senin, 12 Juni 2017 pukul 06.15 WIB. Pusat gempa ada pada kedalaman 10 km dan gempa tidak berpotensi tsunami.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan posko BNPB telah mengonfirmasi dampak gempa ke beberapa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Hasilnya, gempa dirasakan di beberapa daerah meliputi:

  1. Gempa dirasakan cukup kuat/keras di Kota Sukabumi selama 5-6 detik. Sebagian masyarakat ke luar rumah tetapi tidak menimbulkan kepanikan. 2. Gempa dirasakan cukup keras selama 3-5 detik di Kabupaten Bogor. Sebagian masyarakat ke luar rumah. 3. Gempa dirasakan lemah selama 3 detik di Jakarta. Masyarakat yang tinggal di gedung bertingkat merasakan guncangan dengan intensitas sedang. Lampu bergoyang dan perabotan rumah bergetar. 4. Gempa dirasakan cukup kuat di Bandung selama 3-5 detik. Meja terasa bergetar. Sebagian masyarakat ke luar rumah. 5. Gempa dirasakan cukup keras di Kabupaten Sukabumi selama 5 detik. Masyarakat berhamburan ke luar rumah. 6. Gempa juga dirasakan lemah hingga sedang oleh masyarakat di Cianjur, Bekasi, Depok, Kota Bogor, Garut, Kabupaten Bandung.

Sutopo mengatakan berdasarkan analisis peta gempa dirasakan (shake map) di Sawangan II SIG (II-III MMI atau lemah), Kota Bekasi, Depok dan Bekasi I SIG (I – II MMI), Pelabuhan ratu II SIG II-III MMI, Bogor II SIG (II MMI), Banjar I SIG ( I-II MMI, Pangalengan II SIG (II-III MMI), Lebak-Banten II SIG (II-III MMI).

“Diperkirakan gempa tidak menimbulkan kerusakan bangunan dan korban jiwa. Guncangan gempa hanya dirasakan. Umumnya bangunan akan rusak atau roboh jika menerima gempa dirasakan di atas VI MMI,” kata Sutopo menjelaskan.

Hingga saat ini, BPBD masih melakukan pemantauan di lapangan. Sutopo mengimbau masyarakat tetap tenang.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Moch. Riyadi mengatakan pusat gempabumi terletak pada koordinat 8,36 LS- 106,18 BT. Hasil pemutakhiran analisis BMKG menunjukkan hasil bahwa gempa bumi tersebut berkekuatan M 5,7 dengan kedalaman 43 km.

Riyadi mengatakan dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan BMKG dan laporan dari masyarakat menunjukkan bahwa di Bogor, Sukabumi, Pengalengan, Pelabuhan Ratu dan Lebak mengalami guncangan pada skala intensitas II SIG BMKG (III MMI), yang artinya guncangan gempa bumi ini dirasakan oleh banyak orang, tetapi tidak sampai menimbulkan kerusakan. Sedangkan untuk Jakarta, Depok & Bekasi mengalami guncangan dengan intensitas lebih kecil yaitu I SIG-BMKG (II MMI).

Penyebab gempa bumi ini adalah aktivitas patahan di dasar laut dekat zona subduksi Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia. Ini sesuai dengan hasil mekanisme sumber yang menunjukkan terjadinya patahan dengan dominasi pergerakan dalam arah mendatar.

“Meskipun gempa bumi ini terjadi di laut, tetapi hasil pemodelan menunjukkan tidak berpotensi tsunami. Untuk itu kepada warga di pesisir pantai Jawa Barat dan sekitarnya diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, ” kata Riyadi. (PR/JBS/MD)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.