Home Hukum Jasad Salah Seorang Pelaku Bom Kampung Melayu Ditolak Masyarakat

Jasad Salah Seorang Pelaku Bom Kampung Melayu Ditolak Masyarakat

1055
0

JABARSATU – Jasad salah seorang pelaku bom Kampung Melayu, AS mendapat penolakan dari masyarakat untuk dimakamkan di kampung halamannya, di Kampung Ciranji, RT 4 RW 5, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat. Akibat penolakan tersebut, rencananya, Ahmad akan dimakamkan di Pondok Rangon, Jakarta pada Senin 29 Mei 2017.

Kepala Desa Sirnagalih, Andi Hermawan mengatakan, penolakan warga itu disampaikan kepadanya, setelah menggelar aksi unjuk rasa di sekitar rumah AS. “Banyak warga yang menolak itu, saya juga kaget. Warga itu demo gitu, enggak rela kalau teroris dimakamkan di Sirnagalih,” kata Andi, saat dihubungi pada Minggu, 28 Mei 2017.

Dia menuturkan, unjuk rasa warga itu dilakukan ketika polisi melakukan penggeledahan di rumah AS pada Jumat 26 Mei 2017 malam. “Malam itu ada dari polisi datang, karena ada barang isterinya yang mau diambil. Saat itu warga demo. Ya saya bawa saja ke kantor desa, biar enggak mengganggu polisi. Diajak audiensi, mereka enggak mau AS dimakamkan di Sirnagalih,” tutur dia.

Andi mengaku telah memberikan penjelasan kepada warga agar bersedia menerima jasad ‘pengantin’ bom Kampung Melayu itu. Akan tetapi, warga berkukuh menolaknya. “Beruntung dari pihak keluarga bisa menerima, jadi enggak apa-apa dimakamkan di Jakarta juga. Keluarga juga sudah bikin surat pernyataan, bahwa bersedia memakamkan AS di Jakarta,” katanya.

Menurut dia, jasad AS rencananya akan dimakamkan di Pondok Rangon, Jakarta Timur, pada Senin besok. “Mau dimakamkan besok. Saya juga besok ikut ke Jakarta bareng keluarganya. Besok pagi itu sudah harus ada di Polres Cimahi jam 6.00. Dari polres, nanti bareng-bareng ke Jakarta,” ucapnya.

Selain menolak pemakaman jasad AS, Andi menyatakan bahwa warga pun menolak kehadiran isteri AS di Sirnagalih. “Isterinya mau pulang ke sini juga enggak akan diterima oleh warga. Kalau ibunya sih enggak apa-apa, kan ibunya enggak tahu apa-apa. AS sama isterinya itu kan di luar terus, jadi enggak di Sirnagalih,” tutur dia.

Meski begitu, Andi mengaku tidak tahu keberadaan isteri dari AS. “Jumat kemarin itu isterinya dibawa ke Jakarta, sama anaknya yang kecil. Ibu-ibu dari desa juga ada yang ikut mendampingi, untuk membantu menjaga anaknya AS. Kalau anaknya yang besar, dititipkan ke neneknya (ibunda AS),” katanya.

Terkait dengan kondisi ibu dari AS, Andi mengungkapkan bahwa kondisinya masih labil. “Ibunya AS masih syok. Diajak bicara juga masih suka menangis. Kadang-kadang malah ibunya AS itu itu pingsan,” katanya.(pr/jbs/md)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.