JABARSATU – Tim Inafis Polda Jawa Barat dan Polres Bandung menyegel sebuah rumah kontrakan di Kampung Babakan Sangkuriang RT 1 RW 3, Desa dan Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung pada Jumat 26 mei 2017.
Diketahui, rumah kontrakan berwarna merah tersebut dihuni oleh terduga anggota jaringan bom bunuh diri diKampung Melayu, Jakarta Timur beberapa waktu lalu. Pantauan Tribun, Inafis memasang garis polisi sekitar pukul 11.20 tak terlihat aktivitas dari rumah tersebut kecuali pintu rumahnya yang terbuka.
Indra Wahdi (32), tetangga yang tinggal satu kontrakan dengan A, mengatakan tidak aktivitas yang mencurigakan dari A. Menurut Indra, sehari-hari A menjual karpet dan sandal. “Tidak ada yang mencurigakan, dia orangnya baik, ramah dan suka mengobrol dengan tetangga juga,” kata Indra di tempat penyegelan.
Dalam kesehariannya, A juga tak jauh berbeda dibandingkan dengan warga lainnya ketika banjir luapan Citarum meluap.”Biasa dia juga suka narik perahu, saya kurang tahu dengan teman-temannya, tapi setahu saya biasa saja,” kata Indra.
Menurut Indra, rumah kontrakan tersebut merupakan milik dari kakek mertua dari A dan tidak jarang diinapi. “Hanya dijadikan tempat untuk menyimpan barang dagagannya, ngebungkus karpet kemudian ngirim (karpet), kadang istrinya juga sambil berjualan karpet di situ,” kata Indra.
Ketua RT setempat, Adi Budiman (42), tidak pernah melihat A selama tiga pekan terakhir. “Biasa saja tidak pernah ada yang aneh, biasa nongkrong di warung, ngobrol dengan tetangga,” katanya.
Sebelumnya, polisi melaukan penggeladahan ke rumah terduga teroris lainnya, M, di Rancasawo,Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung sebelum ke Dayeuhkolot. Kemudian akan melanjutkan penggeledahan ke Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.
Hingga berita ini diturunkan tim Detasemen Khusus (Densus) 88 belum tiba di lokasi kejadian.(tj/jbs/md)