Home Bisnis & Ekonomi Harga Bawang Putih Tembus Rp 50 Ribu

Harga Bawang Putih Tembus Rp 50 Ribu

844
0

JABARSATU – Menjelang Ramadhan, harga sejumlah kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Garut terus merangkak naik. Dibandingikan dengan yang lainnya, harga bawang putih merupakan yang paling drastis mengalami kenaikan.

“Memang banyak kebutuhan pokok yang harganya melonjak saat ini. Namun bawang putih merupakan yang tertinggi kenaikan harganya,” ujar salah seorang pedagang sayuran di Pasar Induk Guntur Ciawitali Garut, Sodikin (60).

Dikatakan Sodikin, dari semula hanya Rp 35 ribu per kilo, saat ini harga bawang putih sudah mencapai Rp 50 ribu. Diperkirakan harga bawang putih ini masih akan terus mengalami kenaikan seiring kian dekatnya Bulan Ramadhan.

Kenaikan harga bawang putih yang terus terjadi, tutur Sodikin, juga disebabkan kian sulitnya untuk mendapatkan barang. Tak heran kalau perubahan harga bawang putih terjadi hampir setiap hari.

Diungkapkan Sodikin, kenaikan harga bawang putih ini sudah terjadi sebanyak tiga kali dalam satu pekan terakhir. Jika kondisi tidak berubah, ia memprediksi harga bawang putih bisa meroket hingga mencapai Rp 80 ribu per kilo.

Untuk mencegah hal itu terjadi, Sodikin meminta agar pemerintah segera turun tangan menanggulanginya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggelar operasi pasar.

Mahalnya harga bawang putih juga telah menyebabkan omset penjualan para pedagang menurun drastis akhir-akhir ini. Seperti diakui pedagang lainnya, Ihah Solihah (43).

Untuk menjaga stok barang di kiosnya, Ihah terpaksa hanya menjual bawang dalam partai kecil. Selain itu, kemampuan pembeli pun sangat terbatas akibat tingginya harga.

“Banyak pembeli yang tidak kuat membeli dalam jumlah besar. Paling dicicil 1/4 kilo karena harganya yang tinggi. Makanya omset penjaualan kami pun terus menurun tiap harinya,” kata Ihah.

Minimnya stok barang, tambah Ihah, diduga kuat menjadi penyebab terus melonjaknya harga bawang putih. Meski mengalami kerugian, akan tetapi para pedagang pun tak bisa berbuat banyak untuk mengatasi masalah ini.

Sementara itu berdasarkan pantaun di Pasar Induk Guntur Ciawitali, Jumat (5/5/2017), kenaikan harga bukan hanya terjadi pada bawang putih. Sejumlah komoditas pertanian lainnya seperti kentang dan kacang tanah.

Kentang dari semula hanya Rp 10 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp 16 ribu dan kacang tanah menjadi Rp 26 ribu dari semual Rp 20 ribu per kilo. Sementara harga tomat mengalami penurunan dari Rp 8 ribu menjadi Rp 4 ribu per kilogram.

Sedangkan cabai keriting berada di kisaran Rp 50 ribu per kilogram. Harga daging ayam pun masih stabil sebesar Rp 28 ribu sampai Rp 30 ribu per kilo.

Menanggapi kenikan harga sejumlah komoditas pertanian ini, Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, mengatakan pihaknya dan Polres Garut telah bekerja sama untuk mengatasi penimbunan kebutuhan pokok jelang bulan Ramadan. Satgas pangan telah dibentuk agar tak ada pihak-pihak yang melakulan penimbunan.

“Sekarang pusat turun untuk mengendalikan harga bahan pokok menjelang Ramadan. Satgas pangan juga sudah ada yang diketuai Kasatreskrim,” ucap Helmi.

Helmi juga menandaskan, pasokan beras di Garut pun saat ini sudah aman untuk lima bulan ke depan. Pasokan menjelang Ramadan dan Idul Fitri pun sudah disiapkan.(KP/JBS/MD)