JABARSATU – Bupati Bandung Barat Abubakar menegaskan, dirinya tidak akan memaksakan istrinya, Elin Suharliah untuk menjadi kepala daerah pada Pemilihan Bupati Bandung Barat 2018 jika memang tidak memiliki peluang yang bagus. Namun sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Bandung Barat, Abubakar memiliki tanggung jawab agar partainya memenangi Pilbup.
“Jadi, tidak ada politik dinasti. Kalau Ibu (Elin) peluangnya tidak bagus, ya jangan dipaksakan. Yang penting dari PDIP harus menang,” ujarnya di Ngamprah akhir pekan lalu.
Abubakar mengungkapkan, sejauh ini memang sudah ada beberapa kader PDIP KBB yang memperkenalkan diri kepada masyarkat. Dia memakluminya lantaran hal itu merupakan cara untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas mereka.
Namun, penetapan bakal calon bupati dari PDI Perjuangan yang maju di Pemilihan Bupati Bandung Barat pada akhirnya akan diputuskan DPP. Diakuinya, DPC hanya mengantarkan para bakal calon bupati setelah dilakukan seleksi di internal partai.
“Di DPP, nantinya saya akan mempresentasikan bakal calon bupati terbaik. Sejauh ini, menurut saya, Ibu (Elin) memiiliki tingkat elektabilitas yang tinggi karena memiliki banyak jaringan dan komunitas perempuan. Namun, tetap keputusan ada di DPP,” ujarnya.
Rencananya, lanjut dia, pada 5 Mei 2017 akan ada rapat di DPD PDI Perjuangan Jawa Barat untuk membahas pendaftaran bakal calon bupati dari PDIP. Menurut Abubakar, partainya membuka kesempatan seluas-luasnya terhadap masyarakat untuk melakukan pendafataran bakal calon kepala daerah.
“Nantinya, akan kami lakukan survei dan seleksi untuk memilih dan menentukan mana yang terbaik untuk maju menjadi bakal calon bupati,” tuturnya.
Seperti diketahui, beberapa nama yang digadang-gadang akan maju melalui PDI Perjuangan di antaranya, Elin Suharliah Abubakar (Ketua KONI KBB), Aa Umbara Sutisna (Ketua DPRD KBB), Yayat T Soemitra (Wakil Bupati KBB), dan Udis Supriatna yang merupakan mantan Ketua DPC PDI Perjuangan KBB.(PR/JBS/MD)