JABARSATU – Sebuah pementasan teater berjudul “Titik Titik Akhir” atau Antara Dajjal dan Sugro, dipentaskan di Mayangsunda Bandung, 29 dan 30 April 2017.
Lakon ini berdasarkan referensi akurat berdasarkan keterangan yang disampaikan dalam kitab suci dan kitab tanwirulqulub, dan khabar yang disampaikan para nabi dan rassul. Sebuah tanda-tanda akhir zaman, atau titik-titik yang diisi berbagai alamat-alamat lengkap. Seperti fenomena yang kita saksikan saat ini. Berbagai perosalan, bencana dan lainnya telah tampak; Banyak fitnah, banyak terjadi pembunuhan, perbuatan hina merajalela, perbuatan keji dan kemungkaran. merasa bangga dengan perbuatan buruk dilakukan secara terang-terangan.
“Saat ini muncul para dai yang menyesatkan, para pemimpin yang menyimpang, amanat disia-siakan dengan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya. Demikian pula minimnya kebaikan, jarang hujan, sering terjadi gampa, banjir, harga-harga barang melangit. Di samping itu, terjadinya peperangan yang menentukan antara kaum Yahudi dan kaum muslimin” ujar sutradara Ridwan Ch Madris kepada jabarsatu.
Sesuatu terjadi menjadi sebaliknya. Hal tersebut merupakan suatu pembenaran terhadap akan datangnya hari yang dijanjikan setelah kematian.
Pementasan ini adalah gambaran manusia yang hidup serba kacau, tak tentu arah, dunia menjadi terbalik, lelaki menjadi perempuan, ulama memperkosa santri nya, ustadz menipu dan seterusnya. Kehidupan dunia memang selalu menipu, karena kehidupan sebenarnya adalah kelak di akhirat (jbs/md) foto :dok Lin RN