JABARSATU – Pengerahan massa pada pencoblosan pilkada DKI Jakarta putaran kedua, Rabu 19 April, akan tetap dilanjutkan. Ini ditegaskan Ketua Panitia Tamasya Al Maidah, Ansufri ID. Ia tak menggubris imbauan kepolisian yang meminta massa tak berbondong-bondong mendatangi Jakarta saat pencoblosan.
“Acara ini acara damai, acara super damai untuk mengawal kemenangan umat,” kata Ansufri. Aksi Tamasya Al Maidah merupakan kelanjutan demonstrasi menentang calon gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk menjabat kembali sebagai kepala daerah. Rangkaian demonstrasi bermula dari ucapan Ahok yang dianggap menodai agama saat menyitir Surat Al Maidah ayat 51.
Rencananya, lewat aksi ini, panitia akan menyebarkan massa menjaga tempat pemungutan suara (TPS) pada hari pencoblosan. Targetnya, setiap TPS akan dijaga 100 orang.
Ansufri mengklaim Tamasya Al Maidah mendapat dukungan dari para pentolan dan peserta demonstrasi 2 Desember 2016 atau dikenal aksi 212 jilid satu. Setidaknya, kata Ansufri, ada 100 ribu orang yang hingga kini sudah menyatakan hadir dalam gelaran tersebut.
Dia mengatakan akan membentuk sebuah presidium berisi alumni 212 agar Tamasya Al Maidah mendapatkan respons yang lebih banyak. Rencananya esok hari presidium akan mengundang para tokoh organisasi dan tokoh Islam untuk membicarakan persiapan aksi tersebut.
“Besok kami undang seluruh tokoh agar mereka kembali datang dan kami menyatakan sikap akan datang,” kata dia.(GM/JBS/MD)