JABARSATU – Menteri Pariwisata, Dr.Ir.Arief Yahya hadiri Festival pesona Jatigede tahun 2017 di Tanjung Duriat, desa Pajagan,Kecamatan Cisitu, Sabtu, (15/4/2017).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sumedang Eka Setiawan menyampaikan ucapan terimakasihnya atas kehadiran menteri Pariwisata di Sumedang. Hal tersebut menurut Eka merupakan kehormatan sekaligus kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Sumedang. Menurut Eka, Waduk Jatigede merupakan waduk yang dibangun dengan harapan bisa mensejahterakan masyarakat Sumedang kedepannya. ”Waduk Jatigede bisa mengairi sawah sebesar 90 ribu hektare serta menghasilkan tenaga listrik 2 x25 megawatt”. Ujar Eka.
Menurut Eka, Waduk Jatigede diharapkan bisa terus berkembang dan mempunyai banyak tempat berpotensi yang bisa secara langsung memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Sumedang. Hal tersebut kata Eka, bisa menjadi destinasi wisata di Indonesia. ”Kemajuan Jawa Barat dikontribusikan juga oleh sumedang, oleh karena itu, saya berharap, pemerintah daerah Sumedang akan terus melaksanakan kiprahnya, baik untuk mensejahterakan masyarakat, maupun mendorong pembangunan Indonesia pada umumnya.
Terimakasih atas dukungan bapak menteri dan juga jajaran. Terkait dengan keadaan masyarakat Sumedang yang terkena dampak pembangunan Jatigede ini adalah sebanyak 12 ribu Kepala Keluarga. Dimana sebagian besarnya, direlokasi di sekitar kawasan Jatigede yang tersebar pada ada 13 titik , masih banyak hal2 yang harus kita benahi, dari sisi insfrastruktur, pemberdayaan ekonomi dan sebagainya. Sekali lagi, saya berharap, dengan kehadiran menteri pariwisata disini, bisa membantu masyarakat Jatigede khususnya, dan masyarakat Sumedang untuk bisa bangkit dan menjadi kabupaten yang lebih maju”, Kata Eka.
Menteri Pariwisata menyampaikan, dengan diselenggarakannya festival Jatigede, bisa menjadi salah satu alat untuk mengembangkan destinasi pariwisata Jatigede. Menurutnya, pengembangan destinasi bisa diwujudkan dengan adanya atraksi, akses, serta amenitas. Menurut Arief, perintah dari kementrian dalam negeri dalam permasalahan Jatigede adalah menyusun master plan terlebih dahulu dengan matang, hal tersebut dilakukan untuk membangun kawasan pariwisata Jatigede secara terencana dan terorganisir.
”Sebagai bentuk realisasi dari kegiatan ini, akan ada 4 desa yang akan kita jadikan model, desa-desa tersebut akan kita jadikan model untuk pembangunan desa wisata, termasuk didalamnya wisata tirta, wisata kuliner, wisata kerajinan tangan, serta wisata fashion. Untuk selanjutnya, kami akan mengadakan rakornas desa, kemudian akan di usulkan untuk desa tersebut agar bisa menghasilkan satu produk unggulan. Beruntung sekali sumedang itu relatif dekat dengan bandara internasional Jawa barat yang akan kita selaesaikan di tahun 2019, kalau itu selesai, maka jalan disini otomatis pemerintah pusat akan melakukan destinasi untuk memperbaiki jalan yang memang saya nilai kurang memenuhi syarat untuk akses menuju tempat wisata. Kemudian, saya juga akan menghubungi pihak perhutani, dan akan saya undang untuk membangun kawasan ekonomi pariwisata perhutanan di Sumedang. Saya akan minta 4 desa untuk menjadi model, dan akan dilaksanakan pada tahun ini. Hal tersebut diharapkan, untuk membangun ekonomi kreatif agar masyarakat bisa sejahtera,”Pungkasnya.
Diakhir acara, menteri pariwisata menetapkan acara festival Jatigede tersebut menjadi agenda acara tahunan. Hal tersebut, dinilai Arief bisa membantu Sumedang dalam mengembangkan. (SMD/JS/HMT)