JABARSATU – Bupati Bandung Dadang M.Naser mengatakan warisan budaya merupakan daya tarik pariwisata lokal yang berkelanjutan. Menurutnya selama budaya itu dilindungi, dijaga dan dilestarikan, bukan tidak mungkin warisan budaya yang ada di Kabupaten Bandung khususnya kasundaan, bisa menjadi daya tarik pariwisata lokal di Kabupaten Bandung.
“Budaya sunda ini bisa menjadi daya tarik wisata lokal yang berkelanjutan di Kabupaten Bandung, asalkan dijaga dan dilestarikan. Tidak saja oleh pemerintah tetapi juga oleh masyarakat dan komunitas setempat,” ungkapnya di sela-sela Festival Kamojang yang dipusatkan di Desa Laksana Kecamatan Ibun, Sabtu (15/4/2017).
Menurut Bupati, maha taman yang ada di Kecamatan Ibun menggambarkan terhamparnya lukisan alam nan indah dengan beribu spesies tanaman dan binatang. Hal tersebut bisa menjadi modal untuk mendukung ragam budaya asli sunda di Kabupaten Bandung.
“Selain maha taman sebagai modal, aneka ragam seni sunda yang ada seperti karinding, kaulinan barudak dan seni tari tarian daerah akan mendukung wisata lokal di Ibun. Juga untuk menjaganya agar terus diturunkan pada komunitas setempat, khususnya pada generasi muda,” imbuh Bupati.
Di samping itu lanjutnya, menjaga budaya untuk pariwisata harus mengedepankan nilai asli dan tradisonal. Namun kata dia bisa ditampilkan dengan semangat kontemporer potensial untuk bisa mendapatkan apresiasi dari lebih banyak masyakarat.
Terlebih bertepatan dengan peringatan Hari jadi ke-376 Kabupaten Bandung tersebut tambah dia,Festival Kamojang kali ini mengusung Program Raksa Desa.
“Dalam menceritakan warisan budaya, yang penting adalah cerita lokal yang menginspirasi. Di dalamnya harus berisi pesan moral, edukasi, dan tentu saja menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap daerahnya, dengan menjaga seluruh aspek desanya,” katanya.
Selain itu, lanjut Bupati, hal tersebut juga harus dilandasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif dan kreatif. Wisata budaya yang dimaksud menurutnya akan menjadikan ekonomi kreatif sebagai sumber daya saing baru bagi sektor pariwisata lokal di Kabupaten Bandung.
“Selain sektor wisata, harus dipikirkan juga bagaimana warisan budaya bisa menjadi basis dan inspirasi untuk menciptakan sesuatu yang baru dan mempunyai nilai tambah. Singkatnya berbasis tradisional tetapi dengan semangat kontemporer,” pungkas Dadang M. Naser.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung, Drs.H. Agus Firman Zaini, M.Si. mengungkapkan, festival Kamojang yang dilakukan kedua kalinya ini, akan menjadi agenda tahunan dalam mempromosikan budaya untuk pariwisata lokal di Kabupaten Bandung.
“Festival ini akan menjadi agenda tahunan Disparbud, selain potensi wisata di kecamatan Ibun yang luar biasa, daya tarik lain dari Desa ini adalah panas bumi kawah Desa Kamojang atau Geowisata panas bumi, yang terdiri kawah danau Ciharus, ke depan mungkin akan ada festival wisata lokal lainnya,” ungkap Agus Firman.
Dia berharap, semua pihak akan berkomitmen dalam menjaga budaya Kabupaten Bandung, karena kata Dia, tradisi ini bukan hanya hiburan semata, namun ada edukasi bagaimana hidup bergotong-royong, masyarakat mencintai alam, menjaga adat istiadat dengan Sabilulungan ngaraksa kertaraharja.
“Semoga ada komitmen dari semuanya, karena aktivitas kebudayaan akan menguatkan pariwisata da akhirnya akan berdampak pada peningkatan ekonomi rakyat kawasan Kabupaten Bandung,” harapnya.(K-BDG/JS/HMT)