JABARSATU – Warga yang tinggal di sekitar Lapangan Merdeka (Kerkof), Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, resah karena beberapa kali menemukan kondom bekas di lokasi hutan kota. Warga menduga hutan kota kerap disalahgunakan menjadi tempat asusila.
Lilis (49), warga sekitar Lapangan Merdeka, mengatakan pada malam hari hampir di seluruh area taman dan hutan kota minim lampu penerangan. Situasi tersebut dimanfaatkan sejumlah pihak untuk melakukan praktik prostitusi.
“Apalagi banyak pohon yang rimbun tapi tidak diiringi oleh lampu penerangan. Jadinya sering dimanfaatkan hal negatif,” kata Lilis.
Lilis dan warga lainnya meminta pihak terkait segera menertibkan lokasi-lokasi taman kota maupun hutan kota untuk dari praktik prostitusi.
Hutan kota harus ditata lebih nyaman agar tidak digunakan aktivitas negatif. “Minimal tidak gelap lah hutan kotanya. Jangan dipakai hal negatif karena sangat meresahkan,” ucapnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kabupaten Garut, Asep Suparman, membenarkan adanya penemuan kondom bekas di taman kota Kerkof.
Pihaknya akan segera menata kembali lokasi-lokasi taman maupun hutan kota agar lebih terbuka dan bermartabat.
“Kami sudah mendapat laporan jika ditemukan kondom bekas di hutan kota Kerkof. Nanti akan segera kami perbaiki hutan kotanya,” ujar Asep.
Menurut Asep, sebelumnya yang bertanggungjawab memelihara hutan kota itu adalah Dinas Kehutanan. Namun, karena Dinas Kehutananan telah dialihkan ke Pemprov, maka hutan kota itu pemeliharaanya milik DLHKP.
“Pertama kami akan kembali menata hutan atau taman kota itu untuk dijadikan tempat edukasi bagi pelajar. Sekarang lokasinya memang seperti itu, penerangannya kurang, banyak pohon-pohon, dan lainnya,” ujarnya.
Lampu penerangan di kawasan hutan kota akan mendapat perhatian. Pihaknya berharap hutan kota menjadi salah satu lokasi edukasi bagi masyarakat. Bukannya menjadi lokasi prostitusi terselubung. (TJ/JBS/MD)